Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mencoba Mengetahui Apa Itu Konsep Pembangunan "Model Tiongkok"

6 November 2019   12:31 Diperbarui: 6 November 2019   20:23 2523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti apa yang telah terjadi di Ethiopia sebuah negara kecil di Afrika, mereka sangat aktif mempelajari model kawasan industri di Tiongkok. Kemudian banyak industri Tiongkok membangun pabrik disana, sehingga menciptakan lapang kerja. Kemudian pembangunan ekonomi yang berorientasi ekspor, mereka pelajari dengan sangat baik.

Situasinya kini, tampaknya Tiongkok ingin memahami dunia, dan dunia sangat ingin mengenal Tiongkok, dan ini tampaknya karena dilatar-belakangi realitas dari kebangkitan Tiongkok.

Banyak pakar yang sedang mempelajari apa perbedaan antara kebangkitan Tingkok dan kebangkitan negara-negara lain, terutama negara-negara Barat, dan apa dampak yang akan timbul dari kebangkitan Tiongkok ini terhadap dunia?

Barat memiliki seperangkat kriteria untuk menilai apakah ekonomi itu baik atau buruk, karena ekonomi dan pembangunan Tiongkok terlalu cepat, dan kemudian banyak hal baru keluar, standar ini dinilai mereka tidak mudah digunakan.

Ketika pertumbuhan PDB Tiongkok berubah dari dua digit menjadi satu digit, banyak orang Tiongkok yang merasa itu tidak cukup, mereka selalu percaya bahwa negara mereka seharusnya berkembangan seperti apa yang telah dialami sebelumnya selama tiga pulahan tahunan ini dan seharus terus berkembang hingga lima puluh tahunan.

Kebangkitan yang tidak biasa dari Tiongkok sekarang sering dipertanyakan banyak orang dan bahkan menghendaki janganlah terlalu dibanding-bandingkan dengan Barat. Para pakar peneliti berpikir mungkin interprestasi Barat tentang "reformasi dan keterbukaan" Tiongkok mereka lihat hanyalah tentang pentingnya keterbukaannya saja. Namun kita ketahui di dunia banyak sekali negara yang telah melakukan keterbukaan, tetapi yang berhasil sedikit. Bagaimana Tiongkok melakukannya? Inilah yang perlu dibahas.

Pada Oktober tahun lalu, wakil presiden AS Penn mengatakan, Tiongkok harus berterima kasih kepada AS karena AS telah menciptakan keberhasilan Tiongkok hari ini. Tiongkok telah mengerahkan semua kekuatan pemerintahnnya untuk menggunakan politik, ekonomi, militer dan propaganda untuk meningkatakn pengaruh Tiongkok di AS dan mengambil manfaat dari AS.

Kemudian kata-kata itu berbalik dan mengatakan bahwa Tiongkok memobilisasi semua pasukan untuk ikut campur dalam urusan internal AS dan untuk menggantikan presiden AS. Siapa pun yang tahu bahwa ini sungguh luar biasa dan terasa lucu.

Kenyataan orang dunia tahu, selama bertahun-tahun Tiongkok sebenarnya telah menjual ratusan juta T shirt atau kaos untuk ditukarkan dengan pesawat penumpang Boeing.

Seperti diketahui harga sebuah HP Apple buatan Tiongkok yang berharga US$ 600-700an. Tapi biaya pemprosesan di Tiongkok hanya kurang dari 1%. Bagi Tiongkok mengekspor pakaian a la Barat yang harganya US$ 400-500an, laba untuk Tiongkok hanya sekitar 5%, sebagian besar keuntungan diambil orang AS. Dalam perdagangan AS-Tiongkok sebenarnya AS mendapat keuntungan yang lebih besar.

Hanya saja menurut para peneliti sebenarnya terdapat masalah pada sistem politik AS, perusahaan-perusahaan Amerika telah menghasilkan banyak uang dari Tiongkok, tetapi uang ini tidak memiliki cara untuk dibagikan ke tangan kelas menengah Amerika atau orang-orang biasa. Faktanya, AS menghasilkan banyak keuntungan, tetapi kelas menengah di AS tidak berkembang dan bertambah, tetapi justru makin menyusut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun