Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mencoba Mengetahui Apa Itu Konsep Pembangunan "Model Tiongkok"

6 November 2019   12:31 Diperbarui: 6 November 2019   20:23 2523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Zhang Weiwei seorang pakar Tiongkok menyimpulkan, terutama menggunakan konsep "model Tiongkok" dari tiga sudut.

Pertama, adalah mendeskripsikan politik dan ekonomi dunia secara umum. Misalnya, dia telah berkali-kali mengatakan, "Masalah-masalah dunia tidak dapat diselesaikan dengan satu model."

Pada bulan Juli 1990, ketika Deng Xiaoping bertemu dengan mantan Perdana Menteri Kanada Trudeau, dia mengatakan bahwa prinsip terpenting dari tatanan hubungan internasional yang baru adalah untuk tidak ikut campur dalam urusan internal negara lain, tidak ikut campur dalam sistem sosial negara lain. Untuk menuntut seluruh negara di dunia penyalinan Model AS, Inggris, dan Prancis tidak akan dapat terlaksana.

Yang kedua, ketika tentang gerakan komunisme internasional, Deng sering mengatakan tentang revolusi Tiongkok berulang kali untuk "Model Tiongkok". Misalnya pada bulan April 1980, dia diwawancarai oleh seorang reporter. Dia mengatakan bahwa kemenangan revolusi rakyat di suatu negara terutama dilakukan dengan kekuatan mereka sendiri, revolusi tidak dapat seperti komoditi atau barang dagangan yang dapat diekspor atau diimpor seenaknya. Revolusi negara mana pun, penyelesaian masalah nasional apa pun harus didasarkan pada situasi aktual negara tersebut.

Deng juga mengatakan, kemenangan revolusi Tiongkok bergantung pada prinsip-prinsip umum Marxisme-Leninisme dan kombinasi dengan praktik-praktik khusus Tiongkok. Meskipun demikian, kita (Tongkok) seharusnya tidak meminta negara berkembang lain untuk mengikuti model Tiongkok.

Dia juga mengatakan bahwa urusan semua negara harus menghormati partai dari masing-masing negaranya. Rakyat dari semua negara harus menemukan cara mereka sendiri untuk mengeksplorasi dan memecahkan masalahnya sendiri. Tdak mungkin bagi pihak lain untuk bertindak sebagai "boss" untuk memberi perintah.

Kita (Tiongkok) menentang orang lain memberi perintah kepada kami, dan kami tidak boleh memberi perintah kepada orang lain. Ini harus menjadi prinsip penting.

Yang ketiga, berbicara tentang "model Tiongkok" hari ini, model pembangunan yang telah dibentuk sejak reformasi dan keterbukaan Tiongkok. Pada 18 September 1985, Deng Xiaoping bertemu dengan kepala negara Ghana, Jerry Rawlings, Lalu dia berkata kepada para tamu di Ghana, "Jangan menyalin pengalaman kami. Anda harus menjelajahi model pengembangan Anda sendiri berdasarkan situasi Anda sendiri."

Pada Mei 1988, Deng bertemu dengan presiden Mozambik, dengan jelas Deng menyatakan bahwa "Tiongkok memiliki model Tiongkok." Kemudian dia mengatakan, sebelumnya kita biasa meniru Uni Soviet untuk terlibat dalam model sosialis dan ternyata membawa banyak masalah. Kami (Tiongkok) menemukannya dan menyadari sangat awal, tetapi mereka (Soviet) tidak menyelesaikannya dengan baik.

Lebih lanjut Dengan mengatakan: Kami ingin membangun sosialisme dengan karakteristik Tiongkok sendiri. Ia menyarankan agar Mozambik dengan kuat memahami "sesuai dengan situasi aktualnya sendiri."

Jadi barang orang lain bisa direferensikan, tetapi mereka hanya bisa menjadi referensi. Masalah-masalah di dunia tidak dapat diselesaikan dengan model. Tiongkok memiliki model sendiri, dan Mozambik harus memiliki model Mozambik sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun