Hasilnya, pada saat terjadi krisis moneter dunia belakangan ini, Tiongkok adalah satu-satunya ekonomi utama di dunia yang belum jatuh ke dalam krisis keuangan, krisis ekonomi, dan krisis bendahara. Bahkan standar hidup rakyat telah meningkat secara substansial. Sekarang berada di garis depan revolusi industri keempat di dunia.
"China Model / Model Tiongkok" Menjadi Polemik
Menurut pengamatan pakar peneliti Tiongkok sendiri, ada dua tipe utama dan dua macam orang di Tiongkok sendiri yang tidak sepakat dengan  "China Model / Model Tiongkok".
Ada yang berpikir bahwa kata "Model" berarti patern yang berarti orang lain harus menyalinnya. Namun menurut pakar yang sepakat hal ini masih dapat diterima dan dipahami, karena ketidak sepakatan ini dapat hilang melalui komunikasi.
Di sisi lain, ada sebagian yang pada dasarnya tidak menyetujui "Model Tiongkok". Mereka sangat tidak percaya diri. Mereka merasa selama berbeda dari Barat akan selalu berubah. Atau transformasi belum dilakukan, jadi dia pada dasarnya memutuskan apa yang telah dilakukan Tiongkok, dengan mengatakan bahwa alasan di balik pencapaian ini adalah pendekatan Tiongkok sendiri.
Dari sudut pandang mereka, bagaimana mereka bisa memiliki "Model Tiongkok (China Model)"? Mereka mengatakan bahwa hanya ada "Model Barat", dan itu berlaku secara universal.
Sejujurnya, jika melihat ke belakang selama 40 tahun terakhir, jika orang Tiongkok tidak berikeras bertahan pada modelnya sendiri, jika tidak ada jalur pengembangan dengan model Tiongkok sendiri yang unik, dikhawatirkan negara Tiongkok bisa-bisa bubar, jangan lagi mengatakan bisa bangkit.
Kritik Dari Pihak Yang Tidak Sepakat Dengan "China Model/Model Tiongkok"
Ada tiga point utama alam mengkritik "Model Tiongkok/ China Model ";
Pertama, "Tiongkok masih belum sempurna, masih banyak cacat"
Namun dibantah oleh yang sepakat: Tapi bagaimana bisa dunia nyata tanpa cacat? Tentu saja, AS sempurna, dan pengalaman AS sempurna, sehingga bisa ada "Model Amerika". Tidak ada " China Model/Model Tiongkok ".