Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menelisik Pemerintahan Trump Dan Sikap AS Terhadap Rusia

7 Maret 2017   17:10 Diperbarui: 7 Maret 2017   17:35 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Young America's Foundation & NBC News

Pada September tahun lalu, penasehat bidang kebijakan luar negeri Trump---Carter Page telah ter-invetigasi oleh Badan Intelijen AS bahwa dia ada hubungan pribadi dengan pejabat senior Rusia yang berada dalam “daftar hitam” dan terkena sanksi AS. Page kemudian meninggalkan tim Trump juga.

Yang lebih menyusahkan Trump apabila insiden Flynn yang “berbicara dengan musuh” terus dikejar lebih jauh, maka kantor oval di Gedung Putih akan dibidik.

Rakyat dan pemerhati AS mungkin telah memperhatikan peran dari laporan “Washington Post” yang memainkan skandal Flynn. Surat kabar ini juga yang dulu memainkan peran penting dalam skandal pengunduran diri mantan Presiden AS—Richard Nixon pada tahun 1974, tindakan Flynn ini telah menimbulkan kemarahan di kalangan besar rakyat AS.

Banyak kalangan yang percaya bahwa Mike (Michael) Flynn berinteraksi dengan Dubes Rusia di AS sudah empat kali, ini dianggap bukan suatu tindakan yang sederhana dan bersifat individu atau pribadi. Dia pasti telah mendapatkan otorisasi dari pihak berwenang untuk melakukan hal ini, jika tidak itu tidak akan masuk akal bisa melakukannya. Pihak Demokrat benar-benar ingin mengejar kasus ini, untuk menghubungkannya dengan Wakil Presiden Mike Pence atau Trump, sebab dengan cara itu mereka memiliki sesuatu untuk bekerja (menyerang).

Pengamat pikir masalah ini telah mencerminkan kekuatan oposisi AS dan kekuatan ini akan terus mengejar kasus ini. Bahkan mereka pikir akan mengubah kasus ini menjadi “Watergate.”

Pada 16 Pebruari, saat Trump mengadakan konferensi pers pertama sejak resmi berkantor. Pada saat itu Trump membela Penasehat Keamanan Nasional—Michael Flynn, karena ia percaya tidak ada yang salah dengan Flynn berbicara dengan Dubes Rusia di AS sebelum dilantik. 

Trump mengatakan: “Dia hanya melakukan tugasnya.” Setelah itu Trump menyerang balik media, menuduh mereka menciptakan berita palsu, dan mempertanyakan legailitas dari sumber berita yang mereka gunakan.

Jika kita perhatikan Trump ketika pertama kali bertemu dengan wartawan setelah ia terpilih, ia menghabiskan 75 menit berbicara tentang hubungannya dengan Rusia. Diperkirakan Trump telah menghabiskan sepertiga dari waktu bicaranya tentang hal ini.

Ini menunjukkan kepada kita, media mainstream AS sangat prihatin dari perspektif keamanan nasional, dimana kekuasaan eksekutif mempunyai semacam hubungan terlarang dengan Rusia, dan mereka dianggap telah menghianati kepentingan nasional AS. Kemungkinan terbesar bahwa media tradisional AS tidak mempercayai pemerintahan baru ini secara keseluruhan.

Menanggapi pengungkapan media AS, Trump memuat beberapa tweet pada 15 Pebruari, berusaha untuk memperjelas hubungan timnya dengan Rusia. Trump juga menyatakan kemarahannya kepada beberapa Badan Intelijen AS yang telah melakukan beberapa kebocoran kepada media AS.

Pada 15 Pebruari Trump men-tweet: “Informasi telah secara ilegal diberikan kepada New York Times dan Washington Post oleh komunitas intelijen (NSA dan FBI)?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun