Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menelisik Pemerintahan Trump Dan Sikap AS Terhadap Rusia

7 Maret 2017   17:10 Diperbarui: 7 Maret 2017   17:35 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Young America's Foundation & NBC News

Wartawan : Apakah Presiden menginstruksikan Flynn untuk berbicara tetang sanksi?

Spicer: Tidak. Sama sekali tidak, tidak ada itu,  itu tidak pernah.

Wartawan: Apakah presiden lebih suka dia tidak melakukannya?

Spicer: Saya pikir presiden tidak punya masalah dengan kenyataan apa tindakan dia yang sesuai dengan apa yang seharusnya dia dikerjakan.

Apa yang patut dicatat bahwa Trump baru menyadari dan mengetahui situasi ini pada akhir Januari, tapi mengapa ia menunggu sampai pertengahan Pebruari untuk menyerukan Flynn untuk mengundurkan diri. Ini masih misteri.

Pengamat melihat ini kemungkinan terbesar memang Flynn melakukannya atas perintah Trump untuk berbicara dengan Dubes Rusia di AS. Dia pasti sudah melaporkannya dan menegaskan kepada Trump, dimana Flynn telah memberitahu masa depan hubungan AS-Rusia di masa depan tidak akan terlalu terpengaruh oleh sanksi Obama terhadap Rusia, dan bahkan akan menjadi lebih hangat. Banyak pengamat dan analis yang percaya dalam hal ini pasti ada tangan Trump di dalamnya.

Dan masalah ini oposan Trump tidak akan menyerah untuk membongkar dan menguak peristiwa ini kelak. Target mereka setelah Flynn mungkin Trump.

Dalam situasi semacam ini, Trump mau tidak mau harus mengorbankan pionnya untuk melindungi dirinya sendiri. Dia minta Flynn mengundurkan diri sebagai cara untuk melindungi dirinya sendiri.

Sebagai salah satu dari “anggota staf inti” Trump, Flynn mengundurkan diri setelah 20 hari menjabat, ini benar-benar suatu kontroversi. Hal ini tidak hanya menjadi kejutan di opini publik di AS, juga menyebabkan anggota Kongres AS untuk mengadakan penyelidikan atas insiden Flynn berbicara dengan Rusia.

Tapi dibalik apa yang tiada henti untuk mengejar kasus Flynn ini sebenarnya sasaran ditujukan kepada Trump. Jika insiden Flynn ini terus berfermentasi, apa kiranya yang akan dihadapi Trump berikutnya?

Sebenar Flynn bukannya  penasehat yang pertama melepaskan jabatan karena persahabatannya dengan Rusia. Pada bulan Agustus tahun lalu, ketika Trump berkampanye,  Paul Manafort juga dipaksa untuk mengundurkan diri karena ia mengungkapkan bahwa ia telah telah berkontribusi politik pada Partai Regional Ukraina beberapa tahun sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun