Pada saat yang sama, sebuah artikel di Singapura “Today” menuliskan ASEAN dan Tiongkok telah mencapai kesepakatan untuk menggunakan “Code For Unplanned Encounters” di Laut Tiongkok Selatan, dan semua negara akan membentuk hotline pejabat senior diplomatik untuk menangani keadaan darurat maritim.
Chairman of the Singapore Institute of International Affairs. Simon SC Tay, memberi komentar dengan mengatakan: “Ini adalah tanda pembangunan, yang menunjukkan semua pihak berbicara langkah-langkah praktis.”
Dan hal tersebut diatas apapun akan berpengaruh atas strategi AS untuk menyeimbangkan Asia-Pasifik, analis melihat itu akan berpengaruh negatif bagi stragtegi AS ini, karena pemerintahan Obama juga sudah mendekati akhir. Selain itu negara-negara sekitar kawasan ini juga menyadari AS mungkin tidak memiliki wkatu lagi untuk berurusan dengan aliansi ini atau sekutu tersebut. Jika setiap pihak tidak mendapat keuntungan dari strategi AS untuk menyeimbangkan Asia-Pasifik, untuk apa mendukungnya?
Jadi penyesuaian kebijakan Rodrigo Duterte mungkin akan berefek domino bagi alinasi AS-Filipina. Tapi sebagian analis dan pengamat, menganggap itu masih terlalu dini untuk memperkirakan efek ini. Kuncinya tergantung pada AS dan Filipina, juga berubahnya politik domestik AS, tidak hanya pada perubahan poltik Filipina saja.
Sucahya Tjoa
03 Oktober - koreksi 5 Oktober 2016
Sumber: Media TV dan Tulisan Dalam dan Luar Negeri
Truth and Duterte in Media Crosshairs/ (*)
Duterte Ingin Bunuh Para Pencandu Narkoba Seperti Hitler Bantai Orang Yahudi
Why The Philippines Loves Rodrigo Duterte
Philippines Rodrigo Duterte Profile