Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tiongkok Menjadikan KTT G20 Hangzhou Ajang untuk Lebih Berkontribusi di Dunia (1)

16 September 2016   17:01 Diperbarui: 23 September 2016   20:35 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Para anggota G20: Argentina, Australia,Brazil, Kanada, Tiongkok, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang,Republik Korea (Korsel), Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Turki,Inggris, Amerika Serikat dan Uni Eropa.

KTT G20 tahunan ke-11 kali inidiselengarakan di Hangzhou 4 & 5 September 2016, dengan thema : 4 “I’s”---Innovative ; Invigorative ; Interconnected (as “hu lian hu tong 互联互通.”) ; Inclusive.

PresidenTiongkok Xi Jinping dalam kata sambutannya ada menyitir kata-kata bijak klasikTiongkok kuno dengan judul “Berteman Dari Hati ke Hati” :

Berkawandengan berlandaskan emas, emas habis langsung akan dilupakan.

Berkawandengan pertimbangan keuntungan setelah habis, langsung bubar.

Berkawandengan menggunakan kekekuatan, kekuasaan habis maka roboh.

Berkawandengan memakai emosional, jika putus maka akan terluka,

Berkawandengan tulus, dari hati ke hati, maka akan kekal abadi.

Baikdalam kerjasama atau antar hubungan manusia, kita harus saling menghargai nasibyang bisa saling bertemu dan bisa menyayangi waktu.

Berawaldari kebaikan hati yang tulus, belajar bersyukur dan berterima kasih; berkawandengan hati yang tulus.

Berjalanbersama orang yang saleh. Berdampingan dengan teman yang luhur, pastimembuahkan hasil baik.

Denganhati yang tulus, maka kehidupan Anda pasti akan diberkati sepanjang masa.

【以心相交】习近平在杭州的演讲,引用了一句非常经典的话:以金相交,金耗则忘; 以利相交,利尽则散;以势相交,势败则倾;以权相交,权失则弃;以情相交,情断则伤;唯以心相交,方能成其久远。

合伙做事也好,人际交往也好,都应珍惜缘分,珍惜时光;以善为念,学会感恩;以诚相待,以心相交!与高者为伍,与德者同行,必得善果!

感悟:心存至善,你的人生必有一块祥云!

Dunia Dalam Krisis

Para pakar pada umumnya percaya saatini, perekonomian global tidak memiliki vitalitas, dan situasi internasionalsedang bergolak, ditambah dengan perekonomian global dalam keadaan yangketidak-pastian.

Proposal dengan thema atau konsep inidiusulkan Tiongkok untuk dunia, untuk mengatasi keadaan ekonomi global saatini.

Empat “I’s” ini telah didukung olehmayoritas pemerintahan dunia, pusat-pusat think-tank, organisasi penelitianyang terkait, dan masyarakat umum, tampaknya semua percaya bahwa usulan iniakan menjadi solusi yang diperlukan untuk perekonomian global saat ini.

Satu tahun lalu, Tiongkok telahmengumumkan usulan utama ini kepada dunia, yang akan menjadi tema dari G20tahun ini : Innovative (Innovasi), Invigorated (Memperkuat), Interconnected(Saling Berhubungan), Inclusive ( ekonomi dunia yang inklusiv dan inovatif).

Pada akhir tahun 2015, Tiongkok telahresmi memperoleh hak untuk menjadi tuan rumah KTT G20, dan Tiongkok telahmemainkan kartu trufnya untuk rencana Tiongkok dalam memperbaiki ekonomiglobal.

Para analis percaya bahwa topik yangditetapkan untuk setiap KTT G20 sangat erat hubungannya dengan tren ekonomi global.KTT G20 dilaksanakan dengan sistem tiga pemimpin (negara).

Pimpinan yang lalu dan yang saat inibekerjasama dengan pimpinan (negara-negara) untuk mengatur tema, Utusan KususTiongkok Wang Xiaolong menjelas untuk melanjutkan tema tiga “I’s” yang ditetapkanTurki di KTT Antalya, Tiongkok mengusulkan empat “I’s.”

Pada 2015, KTT Antylia, Turki ditetapkantiga “I’s” – Investment, Inclusive Growth, Implementation. Ketika pertama kalidiajukan tiga “I’s,” beberpa hali Barat mengatakan seharusnya ditambah lagisatu “I” –- karena itu dianggap tidak mungkin.

Analis memperkirakan mengapa merekamengatakan itu? Karena tiga “I’” yang diusulkan Turki tidak benar-benar bisamenyembuhkan ekonomi global yang dibutuhkan saat ini. Jika dikatakan investasi,tapi ada lebih dari satu investasi dibanyak tempat sekarang. Demikian jugadengan implementasi tidak bisa dilakukan di banyak tempat sekarang. Jadiakhirnya Tiongkok membuat proposal sendiri.

Setelah Tiongkok mengambil alih pimpinandari Turki, Tiongkok mulai memikirkan bagaimana membuat proposal agar duniatidak dapat mngatakan ‘tidak mungkin’. Maka semua think tank Tiongkok, lembagapenelitian resmi terkait dan banyak peneliti Tiongkok terlibat dalam memikirkandan mencari jalan solusi global, dan jenis usulan yang bisa diberikan kepadadunia yang mana dunia akan mampu merespon, dan bisa menjadi sukses padaakhirnya. Begitulah kira-kira datang empat “I’s.”

Namun, Keempat “I’s” ini tidak hanyaperpanjangan sederhana dari tema KTT G20 sebelumnya. Ini termasuk solusi usulanTiongkok dan konsep yang diarahkan untuk ekonomi global saat ini.

Presiden Tiongkok Xi Jinping pernahmengatakan pada tahap pertama KTT K-10 G20, dengan menyitir kata bijak klasikTiongkok kuno: “Seseorang yang mahir dalam mengobati penyakit harus mengobatitepat pada lokasi penyakit, Seseorang yang mahir menanggulangi kerusakan tubuhharus menghentikan sumber pengerusakannya.”

Ini seperti seseorang yang tampaknyaterkena pilek atau flu, tetapi akar masalahnya ada dalam tubuh. Kita harusmenemukan patogen dan mengobati dengan obat yang benar dan tepat. Dengandemikian, Empat “I’s” masing-masing memiliki makna yang mendalam.

Menurut analis, “I” yang pertamaInnovatif, mengapa dipilih tema ini, karena ekonomi global saat ini telahmemasuki cobaan pertumbuhan rendah yang serius, tingkat pekerjaan rendah,mengapakan hal ini terjadi? Dikarenakan tidak cukup inovasi.

“I’s” yang kedua, Invigorated, Mengapadipilih tema “disegarkan/memperkuat” Hal ini diarahkan pada adanya kebangkitanproteksionisme di seluruh dunia.

“I’s” yang ketiga, Interconnected yangditerjemahkan dalam bahasa Mandarin “hulianhutong 互联互通” yangberarti saling berhubungan. Kita bisa melihat kedua ujung dari Eurasia cukupkaya, sedang bagian tengah cukup miskin. Jika daerah kaya dan daerah yang tidakkaya ini bisa saling berhubugan, maka ekonomi kita akan disegarkan bahkandiperkuatkan.

“I’s” terakhir, Inclusive, kita sekarangmemiliki kesenjangan kaya di dunia, sehingga langkah berikutnya ekonomi globaladalah menjadi inklusif. Perlu dijadikan lebih universal, agar menjadi normalbagi orang-orang biasa.

Jadi bisa dilihat, 4 usulan Tiongkok inisebagai solusi khusus dan baik untuk mengobati akar penyebab gejala yangdihadapi ekonomi global saat ini.

Tema empat “I’s” yang secara akuratdiambil Tiongkok berdasarkan pemahaman akan dunia dan ingin memberikan obatuntuk meningkatkan stabilitas keuangan global dan menciptakan pertumbuhan yangberkelanjutan bagi ekonomi global. Hal itu telah dipertimbangkan dandiseimbangkan untuk semua anggota negara G20.

Mereka akan mencari perubahan barudengan inovatif atau hal-hal yang transformatif. Kemudian ada kekuatan tengahseperti Korsel, Australia, dan Turki. Kekuatan tengah ini menekankaninklusivitas, jadi kelompok yang berbeda dari negara yang memiliki preferensiyang berbeda untuk arah tema G20. Tahun ini Tiongkok dengan emapt “I’s”berupaya untuk membuat keseimbangan diantata tiga perbedaan itu.

Dihadapkan dengan ekonomi global yangtidak begitu sehat, tampaknya presiden Tiongkok Xi Jinping menggunakan metaforadengan “obat” di beberapa KTT G20 yang lalu. Ia percaya bahwa berhadapan denganpenyakit kronis yang mengganggu ekonomi global, maka gejalanya harusdi-dianogsa secara akurat dan disembuhkan.

Dengan konsep semacam ini Tiongkoksebagai tuan rumah KTT G20 ini, menetapkan empat prioritas untuk KTT :

- “lebih mengefektifkan dan mengefisienkan dalam pengelolaan ekonomi dankeuangan global,”  

- “menguatkan perdagangan dan investasi internasional,”   

- “inklusif dan pembangunan yang saling berhubungan.”  

Tapi banyak yang bertanya, bagaimanamemahami empat “obat” yang diusulkan Tiongkok ini?

Diatas platform KTT G20 Hangzhou,Tiongkok akan memimpin rancangan tingkat tinggi ekonomi global untuk pertamakalinya. Dari metode inovatif untuk pertumbuhan dan perbaikan tata kelolaekonomi global untuk perdagangan internasional yang kuat dan investasi sertamempromosikan inklusifitas, pembangunan yang saling berhubungan, yangpertama-tama di antara empat “obat-obat Tiongkok” ini untuk ekonomi globaladalah inovasi.

Tapi bagaimana inovatif akan membantuG20? Selama KTT G20 Xi Jinping pernah mengatakan bahwa akar permasalahanekonomi global saat ini adalah “momentum dari putaran terakhir dari revolusiteknologi dan industri telah mencapai titik akhir.” Karena itulah, dalam rangkauntuk sunguh-sunguh memecahkan krisis, negara harus menjadi lebih terlibatdalam inovasi.

Pada 2015, tingkat pertumbuhan ekonomiglobal hanya 3,2%. Sebagian ada yang mengatakan tingkat pertumbuhan ekonomiglobal hanya sekitar 3% pada 2016, dengan pertumbuhan yang begini rendahmungkin akan menyebabkan ekonomi memasuki keadaan depresi.

Lalu apa alasannnya? Dikarenakankurangnya inovasi, terutama kurangnya inovasi teknologi. Inovasi teknologiseringkali dapat men-stimulasi pertumbuhan global.

Maka dengan jelas, Tiongkok mencantumkaninovasi sebagai fokus utama dengan harapan memberi peluang untuk sebuahrevolusi industri baru atau ekonomi digital. Ini akan menjadi cetak biru untukinovasi ekonomi dan pertumbuhan global. Sehingga dengan demikian menyelesaikanmasalah  kurangnya momentum.

Julian Ventura, Dubes Meksiko untukTiongkok mengemukakan, toolbox tradisional untuk pertumbuhan ekonomi tidakcukup untuk mencapai tujuan yang telah kita tentukan untuk itu. Jadi kontribusiyang dibuat Tiongkok dalam proses ini tepat sekali menempatkan isu inovasi padagaris depan agenda. Kita memang perlu menemukan driver pertumbuhan baru. Lebihlanjut dikatakan...

Inovasi telah menyegarkan dan memperkuatekonomi Tiongkok. Dengan meningkatnya inovasi teknologi dan industri Tiongkok,internet  Plus, manufaktur cerdas (smart manufacturing) dan industri barulainnya, akan menciptakan peluang bisnis dan permintaan.

Upaya terus-menerus yang sistemik jugamemberikan kepada Tiongkok banyak keuntungan. Dan semua ini adalah topik dimanaTiongkok ingin berbagi dengan dunia pada KTT G20  kali ini.

Seperti yang kita ketahui, Tiongkokselama lebih dari 30 tahun telah mengalami terus-menerus perkembangan pesat.Namun dibalik pengalaman itu Tiongkok telah melakukan reformasi jangka panjang,dan itu tidak terlepas dari berbagai upaya yang telah dilakukan dengankebijakan ekonominya.

Dalam hal ini Tiongkok telah seringmenggunakan inovasi sistemik. Pada tahun-tahun terakhir, Tiongkok memiliki ZonaPerdagangan Bebas Shanghai  dan Zona Finansial Bebas Qianhai (浅海金融自货区) ini semua telah memberi suatu pengalaman yang baik. 

Selain “mencetuskan jalur baru untukpertumbuhan,” Topik periotas kedua Tiongkok adalah mengefektifkan danmengefisienkan tata kelola ekonomi dan keungan global, ini menjadi fokus utamalain bagi perekonomian global saat ini.

Bisakah Tiongkok memainkan peran lainuntuk meningkatkan efektivitas keuangan internasional?

Pada bulan Juni tahun ini, terjadiBrexit, Inggris meninggalkan Uni Eropa, pasar keuangan dunia terkena pukulanbesar, ditambah dengan kerusuhan politik di Turki dan serangan terororis diEropa, telah membuat situasi intrnasional menjadi kacau dan meningkatkanketidak-stabilan ekonomi global.

Selain itu, ekonomi global sulit ditekanuntuk menghindari pengaruh global yang “cooling off”. IMF memprediksi danmenganalisis ekonomi global dengan mengatakan bahwa adanya resiko terjadinyastagnasi luas dalam ekonomi global.

Prediksi IMF untuk pertumbuhan PDBglobal turun menjadi 3,1% dibandingkan dengan pertumbuhan PDB global 4,5% padatahun 2002 dan 2008, jadi turun sepertiga dari PDB dunia.

Tantangan baru terus muncul, sedangmasalah lama masih belum terpecahkan. Selain itu beberapa ahli percaya bahwaefisiensi sistem keuangan internasional saat ini juga merupakan alasan pentingkenapa terjadinya ketidak-stabilan ekonomi.

Saat ini, sistem keuangan internasionalrelatif tidak efisien, dan yang lebih gawat lagi beberapa negara mempromosikankebijakan keuangan mereka sendiri, yang merugikan negara-negara lain. AS, misalnyatelah meningkatkan kepentingan AS di seluruh dunia dengan meningkatkankeuntungannya sendiri, hal ini setidaknya telah mempengaruhi pasar modal darisemua negara, dan meningkatkan aliran masing-masing pasar modal, sehinggaseluruh sistem keuangan internasional terjadi ketidak-stabilan, dan bahkanmenjadi kacau.

Dengan situasi yang demikian, Tiongkokcoba mempromosikan pemerataan sistem keuangan internasional dan bahkan lebihdari itu. Jadi dengan KTT G20 tahun ini, Tiongkok berupaya membangun jaringan keamanankeuangan internasional dengan berbasiskan G20, dan pada sisi lain memperluaspenggunaan RMB (mata uang Tiongkok) sebagai SDR, sehingga seluruh duniamengakui nilai sebenarnya dari RMB.

Dengan melakukan hal ini, makamemungkinkan seluruh dunia melakukan bisnis lebih cepat dan lebih  mudah.Di masa lalu, nilai RMB dan stabilitas  tidak diakui dalam sistem keuanganinternasional, sehingga RMB hanya bisa dipakai di luar negeri Tiongkok dengankerugian nilai.

Misalnya, seseorang (Tiongkok) yangmelakukan perjalanan ke Turki, berdasarkan nilai tukar 2 RMB = 1 lira, tetapikarena RMB tidak termasuk yang bisa untuk pembayaran global, maka dia harustukar dulu 3 RMB ke USD, kemudian baru diperdagangkan dengan 1 liar Turki. Jadiorang tersebut harus membayar untuk perbedaan biaya nilai tukar.

Memperdagangkan RMB ke USD, kemudian USDke lira Turki, tentu saja ini tidak efisien dan menimbulkan biaya yang tidakperlu. Biaya pertukaran dan waktu serta banyaknya resiko nilai tukar. Jadi dalam titik ini, memperluas frekuensi, ruang lingkup, dan skala dariRMB dalam keranjang SDR IMF adalah untuk pengakuan bagi posisi RMB, dan yanglebih penting meningkatkan efisiensi perdagangan global.

Masalahnya bagaimana Tiongkok untukmenghapuskan Proteksionisme Perdagangan; apakah obat Tiongkok bisa manjur?

Perdagangan menjadi drive penting untukpertumbuhan ekonomi, namun pertumbuhan global telah dalam keadaan lebih rendahdari pertumbuhan ekonomi global selama lima tahun terakhir ini.

Sejak awal Januari tahun lalu, totalperdagangan global telah berhenti tumbuh untuk berturut-turut 15 bulan. Inimenjadi fenomena pertama kali terjadi sejak tahun 1989. Analis percaya bahwamengesampingkan faktor pertumbuhan ekonomi melambat, dengan meningkatkanproteksionisme komprehansif perdagangan telah dipandang sebagai alasan yanglebih dalam lagi (gawat) untuk hal ini.

Menurut laporan terbaru yang dirilisoleh “Global Trade Alert,” pada tahun 2015, terdapat lebih 50% langkah-langkahperdagangan yang diskriminatif dilaksanakan dibanding dengan tahun 2014. Datamenunjukkan, AS adalah pengguna yang paling sering melakukan tindakan proteksiperdagangan, ada 90 tindakan proteksi hanya dalam setahun yang lalu. Jadi ituberarti bahwa tindakan perlindungan perdagangan baru dilaksanakan rata-rata setiapempat hari.

Selain itu negara-negara dan kawasanmaju tradisonal seperti AS, Uni Eropa, India, Rusia dan negara-negara yangpasarnya sedang tumbuh juga menunjukkan tanda-tanda melakukan proteksionismeperdagangan.

Sistem perdagangan saat ini menunjukkansemakin banyak kecendrungan proteksionnisme. Misalnya, AS mempromosikanTrans-Pacific Partnership (TPP) yang akan mempromosikan sistem perdaganganregional. Ini akan mengatur standar dan kondisi lebih serta peraturan tenagakerja di antara 12 negara yang telah terpilih, dan mereka akan melakukanpertukaran perdagangan, komunikasi, dengan sistem “terpisah.”

AS juga mengusulkan Perdagangan danKemitraan Investasi Transatlantic (TTIP/Transatlantic Trade and Investmentpartnership) di Eropa. Sebuah sistem perdagangan bebas regional akan dibentukantara AS dan Eropa.

Jika sistem demikian dipisahkan dariperdagangan global, maka akan ada banyak hambatan dalam komunikasi danpertukaran antara sistem perdagangan ini dan sistem perdagangan lainnya. Sedangsekarang, pertumbuhan perdagangan global lebih rendah dari pertumbuhan ekonomiglobal.

Dengan adanya perluasan proteksionismeperdagangan telah jauh merusak pemulihan ekonomi global. Menghadapi lingkaransetan ini, G20 yang menyumbang 80% dari total perdagangan global dipandangsebagai platform yang paling efektif untuk solusi.

Bao Runshi, Mantan Sekjend Organisasiuntuk kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD/ Organization for EconomicCo-operation and Development) mengatakan, “sejauh untuk mencegah orang dari memasanghambatan, saya percaya bahwa G20 adalah tingkat paling tinggi dan metode yangpaling langsung. Setidaknya dalam G20, Anda dapat menerapkan tekanan untukmenghapus batas-batas melalui suara-suara dan kritik-kritik yang dapatdidengar.”

Awal tahun 2008, KTT para pemimpin G20telah merilis komunike untuk membuat janji khusus, untuk memerangi isuproteksionisme perdagangan.

Saat ini, perdagangan global beradadalam keadaan yang parah tidak seperti sebelumnya, itulah sebabnya “memberantasproteksionisme perdagangan” menjadi kunci yang terpenting dalam KTT G20 tahunini.

Jadi yang harus dilakukan sekarang harusmeng-sistemasikan Pertemuan Menteri Perdagangan G20 yang diselenggarakan setiaptahun. Jadi sebuah terobosan besar dalam KTT G20 tahun ini adalah membuatnyasehingga Pertemuan Menperdag G20 dapat diadakan setiap tahun untuk tahun-tahunke depan, bahkan tidak hanya setahun sekali, mungkin bisa dua atau tiga kalisesering mungkin.

Pertama karena dengan adanya komunikasi,konsulatasi dan bahkan menyelesaikan masalah perdagangan dari negara-negaraG20, sehingga banyak isu perdagangn global akan mudah didorong ke depan.

Dengan promosi aktif dari Tiongkok, PertemuanMenperdag G20 yang berakhir belum lama ini telah memutuskan untuk memperpanjangresolusi untuk tidak mengambil langkah-langkah proteksionisme hingga tahun2018. Ini yang akan menjadi sorotan dari G20 tahun ini dan menjadi prestasipaling penting tahun ini.

Zhang Shaogang, Dirjend DepartemenPerdagangan Internasional dan Perekonomian Tiongkok mengatakan, ini akanmencakup dua hal: Yang pertama, adalah janji untuk mengambil langkah-langkahproteksionisme perdagangan. Yang kedua, adalah untuk secara bertahap mengurangidan membatalkan tindakan pembatasan yang sudah ditetapkan.

Dengan memperomosikan Pembangunan YangBerkelanjutan: Berharap Tiongkok bisa membuat dunia menjadi semarak. Menurutdata PBB terbaru pada tahun 2015, di dunia masih ada 836 juta orang hidup dalamkemiskinan ekstrim, biaya hidup mereka masih kurang dari 1,25 USD per orang perhari.

Survey yang diadakan bagi seorang wargayang tinggal di daerah kumuh  terbesar di Caracas Ibukota Venezuelamengatakan bahwa mereka ada kira-kira 50 ribu orang yang tinggal disanahidupnya mengandalkan bantuan dari pemerintah. Dan suervei pada 2015 menunjukkankeluarga miskin terdiri 73% dari populasi. Ini satu rekor tertinggi.

Selain di beberapa negara Amerika Latintertentu, pengurangan dan pengentaskan kemiskinan di Afrika dan Asia barat jugatidak terlihat optimisme. Di daerah Sub-Sahara Afrika, Madagaskar penduduk yangberada dalam kemiskinan ekstrim adalah 82%, di Brundi 78%, di Republik Kongo77% dan di Malawi 71%.

Dalam rangka untuk mencapai tujuanpembangunan untuk mengelimir kemiskinan, memastikan kesetaraan dan keadilan,pada bulan September 2015, KTT Pembangunan PBB telah meloloskan “AgendaPembangunan Berkelanjutan 2030 (the UN Development Summit passed 2030 Agendafor Sustainable Development) yang meliputi 17 tujuan pembangunan berkelanjutandan 169 target tertentu.

Bagaimanamereka untuk mencapai tujuan besar seperti ini? Maka diperlukan beberapa negarakaya dan beberapa negara yang ekonominya kuat untuk mempromosikan ini.

PDB negara-negara G20 adalah sekitar 80%- 85% dari total PDB global. Dengan kata lain negara-negara ini dapat bersatu untukbekerjasama untuk pembangunan global dan mempropmosikan (agenda ini), maka halini akan menjadi lebih mudah untuk mencapai tujuan PBB.

Dalam KTT G20 tahun ini di Tiongkok, halini dengan resmi  telah didaftarkan sebagai agenda utama, sehingga G20 benar-benarbisa memainkan peran pembimbing, dan menjadi peran utama dalam membantu PBBmencapai tujuan besar global ini di tahun 2030.

Selain itu, selama pembukaan KTT G20Hangzhou, Sekjend PBB, Ban Ki-moon mengatakan saat diwawancarai media di markasPBB di new York bahwa dia menyetujui G20 menggabungkan agenda pembangunanberkelanjutan PBB kedalam rencana Action-Plan G20, yang akan menjadi yangpertama kali dalam sejarah, dengan mengatakan bahwa tindakan ini akan memilikiefek membimbing besar dalam mempromosikan kerjsama pembanguan yangberkelanjutan.

Ban Ki-moon mengatakan, “Ini adalah yangpertama kalinya para pemimpin G20 berkumpul untuk membahas dua tujuanpembangunan berkelanjutan dan perubahan iklim, bagaima kita bisa menerapkan inisecara paralel. Dalam hal ini, kepemimpinan Tiongkok sangat banyak diharapkanoleh dunia.

Selain itu, dalam KTT G20 Hangzhou kaliini telah diundang jumlah terbesar negara-negara berkembang dalam sejarah G20,untuk ikut berpartisipasi dalam acara sepanjang tahun, dengan menggunakanrencana aksi kolektif dan menggabungkan rencana implementasi untuk agenda pembangunanberkelanjutan hingga 2030. 

Perlu disebutkan dalam KTT juga akandibuat proposal untuk mendukung kerjasama industri di Afrika dan negara-negarakurang berkembang agar negara-negara tersebut dapat mencapai tujuan pengurangankemiskinan dan pembangunan berkelanjutan sedini mungkin.

Alioune Sarr, Menteri PerrdaganganSenegal mengatakan, “kami telah menaruh perhatian besar untuk isu-isuperjanjian investasi global, untuk negara-negara Afrika dan negara-negarapaling tidak berkembang di dunia, bagaimana lebih menggabungkan diri ke dalamrantai nilai global adalah sangat penting.

Pada KTT G20, Tiongkok tampaknyaberupaya untuk memperhatikan bagaimana mendukung rantai yang berarti bagi nilaidomestik dan nilai regional bagi Tiongkok. Dan akan mengeksplorasi aspeks iniserta membuat keputusan yang lebih baik. Demikian yang diharapkan para analis.

Tahun ini Tiongkok membuat proposal yangsignifikan untuk G20, yang secara komprehensif untuk meningkatkan G20.

Tahun ini kita ketahui adanya WallStreet krisis, krisis keuangan yang berpusat di Wall Street. Pada tahun 2010dan 2011 ada krisis utang Eropa. Semua membahas krisis utang Eopa, kemudiansetelah beberapa tahun pasar negara berkembang menjadi tidak stabil, makadibahas pasar negara berkembang.

Tiongkok berpandangan kita tidak bolehpicik seperti memperbaiki masalah setelah mengalaminya. Seharusnya melihatjangka panjang, membuat sistem koordinasi pengaturan jangka panjang. Ini yangdiperlukan untuk mereformasi dan meng-upgrade kepemimpinan G20, menjadikanmekanisme reaksi krisis jangka pendek di masa lalu untuk menjadikan sistem kepemimpinan globa jangka panjang baru dari G20.

Banyak pengamat yang mengharapkan usulanTiongkok untuk G20 tahun ini bisa menambah kepemimpinan G20 dan memberikehidupan baru bagi dunia.

Pasca P.D. II – G7 Menjadi KepemimpinanEkonomi & Keuangan Global

Pasca P.D. II kelompok tujuh negara atauG7 menduduki posisi kepemimpinan ini dalam koordinasi ekonomi global.  

Sekarang, kepemimpinan global telahberalih dari “Tata Kelola Barat” menuju ke “Tata Kelola Gabungan Barat danTimur” dan G20 secara bertahap berkembang menjadi platform utama untukmengkoordinasikan urusan ekonomi global.

Banyak yang mengamati apa peran Tiongkokdalam peralihan dari G7 ke G20?

Dari 26 hingga 27 Mei 2016,  KTT G7yang diadakan di Perfecture Mie, Jepang. Melalui Deklarasi Pimpinan (Leaders’Declaration)  KTT memutuskan untuk meningkatkan kerjasama dalam ekonomiglobal, dan urusan pengungsi internasional.

Namun, media Barat berkomentar bahwatanpa dua kekuatan utama Tiongkok dan Rusia, konsensus G7 akan terbatas. “Bild”Jerman sebagai “KTT Pemimpin Cebol” bahkan mengejek G7 tidak bisa menyelesaikankrisis global, mereka hanya bisa berdoa untuk minta perlindungan di Is GrandShrine.  

Para anggota G7 : AS, Inggris, Jerman,Prancis, Italia, Jepang dan Kanada, dibentuk pada tahun 1970 oleh negara-negaramaju utama Barat. Pada saat itu, negara-negara maju utama Barat mengalamikrisis USD, krisis minyak, pembubaran sistem Bretton Wood, dan krisis ekonomiparah pada 1973-1975.

Maksud asli dari G7 untukmengkoordinasikan kebijakan ekonomi dari negara-negara maju dan bersama-samamengatasi krisis ekonomi dan moneter global.

Pada tahun 1998, Rusia resmi bergabungdengan G7, terbentuklah G8. Tapi dengan munculnya negara-negara berkembang, G7mulai melakukan penyesuaian. Mantan PM Inggris, Tony Blair mulai dengan modelG8+5 pada tahun 2005, yang pada konferensi G8, Tiongkok, Brazil, India, Meksikodan Afrika Selatan, lima negara berkembang yang diundang untuk hadir bermaksuduntuk memperluas efisiensi G8 ketika membahas is-isu internasional.

Pada awal 2005, G7 mulai mengundangnegara-negara berkembang untuk mengambil bagian dalam KTT G7, tapi saat itu,tidak terlalu benar-benar mau melibatkan mereka, negara berkembang diundangseperti Tiongkok dan Meksiko hanya diikut sertakan balam pertemuan sarapanpagi, dengan kata lain, setelah G7 selesai membahas agenda mereka dan telahmendapatkan kesimpulan, mereka mengumumkan kesimpulannya kepada semua orangdalam pertemuan sarapan pagi.

Itulah metode yang mereka gunakan,Tiongkok memiliki perwakilan yang duduk di meja diskusi, tapi hanya sebagaipanjangan, yang berarti tidak memiliki hak untuk ikut merancang agenda, hanyaboleh mengajukan pendapatnya untuk didengar. Jadi pada saat itu bagi Tiongkokhanya berkesempatan untuk belajar dengan baik.

G20Dibentuk

 G20 dibentuk pada tahun 1999, setelahkrisis keuangan Asia 1997-1998, dunia sangat membutuhkan sebuah organisai yangtermasuk negara-negara maju utama untuk memperkuat koordinasi kebijakan, danbersama-sama menangani masalah keuangan dan ekonomi global.

Pada pertengahan September 2008, terjadikrisis subprime mortgage (bank perkreditan) di AS yang meningkat menjadi krisisglobal. Dalam rangka untuk menangani krisis ini, banyak negara yang mengusulkanuntuk diadakan pertemuan global. Pada akhirnya G20 mengadakan KTT pertama untukPasar Keuangan dan Ekonomi Dunia di Washington D.C.- AS.

Pada tahun 2008, karena krisis global,negara-negara G7 menyadari mereka tidak bisa memecahkan masalah ini sendiri,jadi kemudian mereka mengubah yang mulanya ‘Pertemuan Menteri Keuangan G20’menjadi KTT G20.

Pada KTT Washington, anggota G20mencapai kesepakatan rencana action-plan mengatasi krisis keuangan yangtermasuk mengambil langkah-langkah darurat untuk mendukung ekonomi global,menstabilkan pasar keuangan, dan melawa  proteksionisme perdagangan.

Sejak dimulai dari pertemuan ini, G20memainkan peran yang benar-benar praktis dalam mengkoordinasikan kebijakannegara dan menangani krisis keuangan.

Hal yang baik dengan G20 dapat memberikesempatan negara yang baru muncul ekonominya dan negara berkembang bisa denganplaform dialog mengajukan banding dengan negara maju, sehingga semua pihak bisasaling berkoordinasi untuk mencapai kebijakan yang cukup harmonis, atausetidaknya bisa mengingatkan negara-negara maju untuk mempertimbangkan efekyang tidak sengaja diperbuat, dimana kebijakan ekonomi negara maju bisa sajamemberi efek yang menyulitkan negara-negara berkembang ketika mereka membuatkebijakan ini.

Meskipun G20 adalah mekanisme tatakelola ekonomi global, dimana Tiongkok untuk pertama berpartisipasi dalampembentukan, pendiri dan peserta inti, tapi suara Tiongkok dalam organisasi initelah mengalami proses transisi yang sulit. Selama beberapa tahun pertmanaTiongkok hanya berperan sebagai pihak yang memberikan reaksi dan lebih pasifdalam KTT G20. Pada tahun 2010. KTT Seoul di Korsel (ROK) merupakan batasdimulai Tiongkok berperan.

Di  mulai dari KTT Seoul, suaraTiongkok untuk tata ekonomi global mulai berubah. Pada Agenda Kepemimpinanglobal, Tiongkok dari akseptor peraturan menjadi pembuat peraturan, daripeserta pasif menjadi pembentuk yang aktif, dari negosiator sampingan menjadi pengambilkeputusan inti.

“Belt and Road”, Silk Road Fund, AIIB(Asia Infrastructure Investment Bank), NDB (New Development Bank) yangdiusulkan dan ditetapkan satu demi satu oleh Tiongkok, ini menandakandimulainya  untuk mencoba menggunakan suaranya untuk memimpin tata kelolaekonomi global.

Pada KTT G20 tahun ini, Tiongkokberkesempatan untuk merancang agenda, banyak pihak percaya Tiongkok mampumerancang agenda yang baik dan membantu ekonomi global agar berkinerja lebihbaik. Tampaknya sudah banyak negara lain yang memberi dukungan dan menyetujuiusulan Tiongkok. Semua tujuan dan hasil yang dirancang Tiongkok sebelumnya padadasarnya dapat di-implementasikan. Jadi kemungkinan besar ide dan saran dapatditerima dan diikuti semua pihak.

Dari St. Peterburg ke Brisbane danhingga ke Antalya selama bertahun-tahun, Tiongkok telah secara aktifberpartisipasi dalam kegiatan G20, tidak hanya memainkan peran dalammeningkatkan petumbuhan ekonomi global, juga telah diuntung dari ini.

Setelah krisis keuangan 2008, duniatelah pulih perlahan-lahan, tapi ekonomi Tiongkok tetap bertahan dalam tingkatpertumbuhan yang cukup tinggi.

Sebagai tuan rumah KTT G20 berarti duniaakan memiliki kesempatan untuk berbagi pengalaman dalam pembangunan ekonomidengan yang lain. Selama tiga tahun terkahir ini, Tiongkok telah membuat naikpertumbuhan ekonomi global sebesar 44%.*

Meskipun pertumbuhan ekonomi Tiongkoktelah melambat karena adanya penyesuaian struktural dan reformasi, pertumbuhantahunan masih mencapai 800 milyar USD. Pengaruh Tiongkok terhadap ekomi globaltidak bisa diremehkan.

Yang menjadi pertanyaan, bagaimanaTiongkok sebagai tuan rumah KTT G20 untuk mengubah pengaruh Tiongkok menjadi“momentum baru” untuk pembangunan global?

Salah satu kondisi adalah denganditingkatkannya investasi di bidang infrastruktur.

Dari tahun 1980 sampai 2015, jumlahinvestasi aset tetap mengingkat dari 91,09 milyar RMB ke 55,2 trilyun.Investasi infrastruktur meningkat dari 55,89 milyar RMB pada tahun 1980 menjadi13,13 trilyun RMB, jadi meningkat sebanyak 234 kali lebih banyak darisebelumnya. Hal ini memainkan peran penting dalam meningkatkan kualitaspertumbuhan ekonomi Tiongkok.

Para ahli percaya bahwa anggota G20 jugaperlu meningkatkan investasi mereka di bidang infrastruktur.

Tiongkok merupakan negara dengan jumlahinfrastruktur yang masif. Mayoritas kapubaten ke kabupaten dalam satu provinsidan provinsi lainnya telah terhubung dengan jalan bebas hambatan.

Tiongkok juga memiliki keunggulan dalamteknologi, personil dan pendanaan untuk melaksanakan proyek-proyek pembangunanskala besar, seperti kereta api berkecepatan tinggi, jalan bebas hambatan,stasiun kereta bawah tanah besar, stasiun kereta api besar, jembatan besar danpanjang dll.

Tiongkok berkemampuan mengekspor ini keseluruh dunia, tidak heran jika mereka mempromosikan pentingnyaketerhubungannya kepada dunia, dan memberitahu mereka dan seluruh dunia yangmasih belum tahu bahwa : Anda harus membuka jalan sebelum Anda bisa menjadikaya (secara tradisi orang Tionghoa percaya jika ingin kaya harus membuka danmembuat jalan).

Selain berbagi pengalaman di bidangekonomi, Tiongkok juga memberi solusi yang baik untuk topik panas untuk tatkelola global.

Masalah yang paling menarik perahtianadalah dalam kerjasama internasional anti-korupsi. Tahun ini dalam rangka G20Tiongkok akan aktif mempromosikan “Kerjasama anti-korupsi 3 in 1”

Menlu Tiongkok, Wang Yi menunjukkan padabulan Mei lalu bahwa mengacu “kerjasama antikorupsi 3 in 1” untukprinsip-prinsip G20 dalam repatriasi buronan koruptor dan pemulihan asset,mendirikan pusat penelitian tentang pemulangan buronan dan pemulih asset dengansebuah rencana action-plan yang akan diatur untuk 2017-2018.

Bagi Tiongkok repatriasi dan pemuliahanasset buronan koruptor merupakan komponen penting dari tata kelola global. Akanmenjadi prasyarat utama bagi negara untuk memacu kerjasama anti-korupsi, tapinegara itu sendiri yang harus meningkatkan mekanisme anti-korupsi.

Dalam hal ini harus meningkatkankegiatan pembatasan dan pengawasan sendiri agar kegiatan korupsi terkandangi,dan membentuk sistem sanksi hukuman yang membuat orang menjadi sangat takutmelakukan korupsi, dan sistem pencegahan yang tidak memungkinkan korupsi, sertasistem jaminan dimana akan membuat korupsi menjadi sulit.

Tindakan anti-korupsi Tiongkok telahmencapai hasil yang nyata, dan secara luas diakui dan dipuji oleh masyarakatinternasional.

“Forbes” majalah AS mengatakan, masalahanti-korupsi di Tiongkok telah makin maju dan terlihat nyata keberhasilannya.

Selain itu “Operation Skynet” dan“Operation Foxcatcher” menuliskan Tiongkok telah mencapai hasil nyata dan terusmemperkuat kerjasama anti-korupsi internasional.

Selama tiga tahun terakhir ini, Tiongkoktelah membentuk kemitraan anti-korupsi dengan 89 negara dan kawasan, danmenandatangani 44 perjanjian ekstradisi dan 57 perjanjian bantuan peradilanpidana dengan negara-negara asing.

Sejak tahun 2014, ketika APECMinisterial Meetings (Pertemuan Menteri) meluluskan “Beijing Anti-CorruptionDeclaration,” ke “Action-plan RUU anti-korupsi G20 2015-2016” disetujui dan didukung oleh KTT G20, kepada jaringan Otoritas Anti-Korupsi APEC danPenegak Hukum (the APEC Network of Anti-Corruption Authorities and LawEnforcement) diresmikan di Beijing, Tiongkok terus meningkatkan partisipasinya,bersuara, dan bertanggung jawab dalam tata kelola anti-korupsi global dan ruleof law internasional.

Hal ini telah memicu konsensus antaraekonomi internasional utama dan platform multilateral mengenai korupsi itusendiri, penyebarannya dan akibat kerusakan dan tata kelolanya.

Karena itulah, beberapa ahli percayabahwa “anti-korupsi 3 in 1” Tiongkok akan membantu mendorong anggota G20 untukbersatu dan bersama-sama melawan mereka yang terlibat dalam korupsiinternsional. Ini akan berpengaruh positif, dan jauh pengaruhnya pada semuapembangunan negara, dan juga membantu menjaga keamaman global.

Tiongkok menginginkan tidak ada tempatbersembunyi dan tempat berlindung bagi koruptor dan bagi semua orang yangterlibat di dalamnya.

G20 adalah jembatan yang menghubungkanTiongkok dan dunia, tidak hanya membagi pengalaman juga memberi peluang bagiTiongkok.

“Le Figaro” Prancis menulis sebuahartikel yang mengatakan bahwa karena kompleksitas ekonomi Tiongkok sulit untuktidak mengevalusasi seberapa sehatnya itu sebenarnya.

Karena banyak komentator yang mengatakanG20 adalah titik awal baru. Ini juga menjadi titik awal bagi Tiongkok untukberbagi penglaman pembangunan dengan dunia, dan sekaligus sebagai titik balik,karena dunia dapat menggunakan KTT G20 untuk mengevaluasi kembali pengalamanpembangunan Tiongkok.

Diharapkan Tiongkok dapat menggunakanKTT G20 Hangzhou tahun ini untuk berbagi dengan dunia, bagaimana mencapaihingga menjadi seperti sekarang ini. Pada kesempatan kali ini Presdien XiJinping berpidato yang akan didengar seluruh dunia tentang pengalaman Tiongkokuntuk bisa didengarkan oleh seluruh pemimpin dunia.

Selain itu negara-negara yang datang keTiongkok juga akan memberi beberapa pemikiran, dimana Hangzhou yang 30 dan 40tahun lalu sebagai kota yang terbelakang, kini menjadi kota besar dunia. Kotanyakini lebih indah dan maju seperti mayoritas kota-kota besar dunia. Perubahanini akan memberi inspirasi kepada seluruh dunia, dan membuat orang berpikiruntuk tidak meremehkan pengalaman Tiongkok dalam membangun, yang tadinya hanyaterlalu percaya dengan model pengembangan dan pembangunan model AS dan Barat,untuk mau duduk merenungkan atau belajar dari beberapa pengalaman Tiongkok,bahkan mungkin dapat meminjam atau meniru beberapa pengalaman Tiongkok.

Beberapa pengamat percaya KTT G20merupakan kesempatan yang sangat baik untuk meningkatkan komunikasi Tiongkokdengan dunia, meningkatkan saling berbagi antara Tiongkok dan dunia,meningkatkan saling penyesuaian kebijakan ekonomi antara Tiongkok dan dunia.

KTT G20 Hangzhou merupakan tindakanbesar pertama Tiongkok dengan dunia internasional secara mendalamberpartisipasi dan memandu tata kelola global. Pencapaian hasil itu patutdiakui, tapi apakah Tiongkok dapat berbuat lebih di KTT ini untuk menghilangkanselubungnya perekonomian global sejak krisis keuangan global sehingga dapatmembangun landasan baru dan stabil.

Jika setelah KTT ini dapat membuatekonomi global lebih seimbang, terbuka, dan berkelanjutan serta lebihmemperdalam reformasi Tiongkok dan membuat lebih terbuka bagi Tiongkok, makaKTT ini akan memberi kesan kepada orang-orang dunia tidak hanya daya tarikHangzhou dengan “bunga osmenthus dan teratai”, juga akan memberi kesan lebihhidup dari contoh transformasi suskses G20, serta terobosan yang dibuat untuk tatakelola global.

( Bersambung....... )

Sumber: Media TV dan Tulisan Luar Negeri

1, 2, 3, 4, 5, 6

Sucahya Tjoa

4 September 2016


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun