Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tiongkok Menjadikan KTT G20 Hangzhou Ajang untuk Lebih Berkontribusi di Dunia (1)

16 September 2016   17:01 Diperbarui: 23 September 2016   20:35 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dengan promosi aktif dari Tiongkok, PertemuanMenperdag G20 yang berakhir belum lama ini telah memutuskan untuk memperpanjangresolusi untuk tidak mengambil langkah-langkah proteksionisme hingga tahun2018. Ini yang akan menjadi sorotan dari G20 tahun ini dan menjadi prestasipaling penting tahun ini.

Zhang Shaogang, Dirjend DepartemenPerdagangan Internasional dan Perekonomian Tiongkok mengatakan, ini akanmencakup dua hal: Yang pertama, adalah janji untuk mengambil langkah-langkahproteksionisme perdagangan. Yang kedua, adalah untuk secara bertahap mengurangidan membatalkan tindakan pembatasan yang sudah ditetapkan.

Dengan memperomosikan Pembangunan YangBerkelanjutan: Berharap Tiongkok bisa membuat dunia menjadi semarak. Menurutdata PBB terbaru pada tahun 2015, di dunia masih ada 836 juta orang hidup dalamkemiskinan ekstrim, biaya hidup mereka masih kurang dari 1,25 USD per orang perhari.

Survey yang diadakan bagi seorang wargayang tinggal di daerah kumuh  terbesar di Caracas Ibukota Venezuelamengatakan bahwa mereka ada kira-kira 50 ribu orang yang tinggal disanahidupnya mengandalkan bantuan dari pemerintah. Dan suervei pada 2015 menunjukkankeluarga miskin terdiri 73% dari populasi. Ini satu rekor tertinggi.

Selain di beberapa negara Amerika Latintertentu, pengurangan dan pengentaskan kemiskinan di Afrika dan Asia barat jugatidak terlihat optimisme. Di daerah Sub-Sahara Afrika, Madagaskar penduduk yangberada dalam kemiskinan ekstrim adalah 82%, di Brundi 78%, di Republik Kongo77% dan di Malawi 71%.

Dalam rangka untuk mencapai tujuanpembangunan untuk mengelimir kemiskinan, memastikan kesetaraan dan keadilan,pada bulan September 2015, KTT Pembangunan PBB telah meloloskan “AgendaPembangunan Berkelanjutan 2030 (the UN Development Summit passed 2030 Agendafor Sustainable Development) yang meliputi 17 tujuan pembangunan berkelanjutandan 169 target tertentu.

Bagaimanamereka untuk mencapai tujuan besar seperti ini? Maka diperlukan beberapa negarakaya dan beberapa negara yang ekonominya kuat untuk mempromosikan ini.

PDB negara-negara G20 adalah sekitar 80%- 85% dari total PDB global. Dengan kata lain negara-negara ini dapat bersatu untukbekerjasama untuk pembangunan global dan mempropmosikan (agenda ini), maka halini akan menjadi lebih mudah untuk mencapai tujuan PBB.

Dalam KTT G20 tahun ini di Tiongkok, halini dengan resmi  telah didaftarkan sebagai agenda utama, sehingga G20 benar-benarbisa memainkan peran pembimbing, dan menjadi peran utama dalam membantu PBBmencapai tujuan besar global ini di tahun 2030.

Selain itu, selama pembukaan KTT G20Hangzhou, Sekjend PBB, Ban Ki-moon mengatakan saat diwawancarai media di markasPBB di new York bahwa dia menyetujui G20 menggabungkan agenda pembangunanberkelanjutan PBB kedalam rencana Action-Plan G20, yang akan menjadi yangpertama kali dalam sejarah, dengan mengatakan bahwa tindakan ini akan memilikiefek membimbing besar dalam mempromosikan kerjsama pembanguan yangberkelanjutan.

Ban Ki-moon mengatakan, “Ini adalah yangpertama kalinya para pemimpin G20 berkumpul untuk membahas dua tujuanpembangunan berkelanjutan dan perubahan iklim, bagaima kita bisa menerapkan inisecara paralel. Dalam hal ini, kepemimpinan Tiongkok sangat banyak diharapkanoleh dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun