Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Peluang AS Mengacaukan Situasi Kawasan Laut Tiongkok Selatan Diragukan Berhasil

10 Juni 2016   11:34 Diperbarui: 10 Juni 2016   11:44 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut analisis BBC Inggris menyatakan, meskipun Gedung Putih terus-menerus membantah itu, tapi tujuannya adalah untuk menciptakan sebuah “aliansi anti-Tiongkok” atau membentuk “kelompok untuk menekan Tiongkok,” , disamping itu AS telah berusaha bersamaan mempromosikan menyingkirkan Tiongkok dari zona perdagangan bebas TPP, dan mendorong ASEAN untuk mengambil “tindakan kolektif” dalam isu-isu Laut Tiongkok Selatan. Namun ASEAN tidak ada yang mau “mengikuti” rencana AS.

Hubungan ASEAN-Tiongkok

Hal ini disebabkan kebijakan luar negeri ASEAN sudah sangat jelas untuk melakukan keseimbangan antara negara-negara besar. Meskipun AS mencoba untuk menarik ASEAN pada sisinya dalam isu Laut Tiongkok Selatan dan coba untuk mengikat semua negara ASEAN pada kuda perang di Laut Tiongkok Selatan, sampai batas tertentu hal ini tidak sesuai dengan kepentingan nasional ASEAN secara secara keseluruhan.

Jadi meskipun AS mengundang para pemimpin negara ASEAN dalam pertemuan informal  di California, untuk berdiskusi menganai isu Laut Tiongkok Selatan, namun setidaknya dalam pernyataan publik tidak menyebutkan hal itu.

Ini tampknya suatu pertanda baik bagi negara-negara ASEAN, karena mereka tidak menginginkan melukai hubungan mereka dengan Tiongkok.

Dalam beberapa tahun terkahir ini memang ada peningkatan kepercayaan politik bersama antara Tiongkok dan ASEAN. FTA (Free Trade Agreement) ASEAN-Tiongkok telah di perkuat, integrasi ekonomi telah diperdalam, ekonomi bilateral dan perdagangan telah dicapai hasil yang bagus.

Perdagangan bilateral pada tahun 2015, antara Tiongkok dan ASEAN total 480,4 milyar USD, dan Tiongkok menjadi mitra dagang utama ASEAN berturut-turut selama 4 tahun, dan ASEAN menjadi ketiga terbesar mitra dagang Tiongkok dan ke-4 terbesar pasar ekspor, dan kedua terbesar pasar impor.

Memang harus diakui, perkembangan cepat pembangunan ekonomi Tiongkok secara teoritis dan praktis telah mendorong pembangunan ekonomi negara-negara ASEAN. Selain itu Tiongkok telah menjadi negara yang ekonominya masif, dengan kekuatan ekonomi demikian, dan polulasi yang besar, pasaran yang besar ini mau tidak mau harus menjadi pertimbangan bagi negara-negara disekitar kawasan ini.

Jadi saling menguntungkan antara ASEAN dan Tiongkok bagaimanapun akan menjadi gambaran besar, isu Laut Tiongkok Selatan  tidak boleh disandera oleh negara-negara tertentu dan menjadi fakrtor yang mengganggu pembangunan ekonomi. Konsensus seperti ini yang banyak dicapai oleh banyak negara yang jumlahnya terus meningkat.

Banyak negara ASEAN yang menyadari mereka tidak ingin Filipina menjadi garis depan bagi AS yang memainkan peran di belakang layar dan menjadi irisan dengan Tiongkok yang didorong oleh AS.

Tampaknya lebih banyak negara ASEAN yang berharap untuk memanfaatkan Tiongkok, termasuk usulan tentang Belt dan Road Initiative (Sabuk Jalan Inisiatif), karena saat ini ekonomi global sedang menghadapi ancaman tekanan penurunan, sehingga tujuan yang paling penting dari semua negara adalah bagaimana meningkatkan perekonomian dan menciptakan pertumbuhan perekonomian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun