Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Latar Belakang Jerman Bersedia Menerima Pengungsi Timteng 800.000 Tahun Ini

3 Oktober 2015   19:03 Diperbarui: 3 Oktober 2015   19:03 1705
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan membendung pengungsi di perbatasan Austria, mereka bisa dialihkan ke kota-kota lain dan di-distribusikan lebih adil ke seluruh Jerman. Selain itu tidak membiarkan migran/pengungsi dari Balkan ke negara itu, tapi tidak untuk yang dari Syria. Karena yang dari Balkan ini tidak akan mendapatkan suaka dari Jerman dan hanya akan banyak merugikan Jerman untuk waktu dan biaya untuk mengirim kembali.

Selain itu untuk memberi tekanan kepada negara-negara Uni Eropa lain untuk menyetujui redistribusi pengungsi, dimana pengungsi menyimpang dari rute lurus ke utara, agar tumpah atau menyebar ke lebih banyak negara. Kontrol perbatasan ini diperkenalkan tepat sebelum serangkaian pertemuan tingkat Uni Eropa penting untuk menyepakati redistribusi.

Banyak analis yang mempercayai, Krisis Yunani dan Krisis Pengungsi 2015 ini akan menjadi tahun bersejarah yang akan mengubah Uni Eropa.

Sumber : Media TV dan Tulisan Luar dan Dalam Negeri.

http://www.theguardian.com/world/2015/sep/20/thousands-of-refugees-pour-into-austria-as-european-crisis-intensifies

https://www.amnesty.org.au/support/index/37927?gclid=CJzi3_G_pcgCFYVvvAodgxQAzw

http://www.unrefugees.org.au/donate/refugee-crisis-in-europe?WT.mc_id=AW0015-37&gclid=CPuSmYrApcgCFRMJvAodlPkMpg#one-off

http://www.unhcr.org/pages/4a02d9346.html

http://mashable.com/2015/09/05/refugee-crisis-human-faces/#_jq3..L75sq9

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun