Merkel dalam posisi yang dilemmatik minggu-minggu terakhir ini, publik Jerman 53% menyatakan ‘Tidak’ untuk penerimaan pengungsi ini. Sudah cukup lama Jerman merasakan nyaman dengan “Perjanjian Dublin”, yang menjadikan Italia dan Yunani untuk menanggung beban sendiri sebagai negara dimana pengungsi untuk pertama kali masuk ke Uni Eropa. Hanya kini pengungsi yang datang ke Jerman dalam jumlah yang sangat besar, sehingga memberi tekanan yang sebelumnya tidak pernah tejadi, dan tidak terduga bagi masyarakat Jerman.
Kenyataan memang banyak pengungsi yang ingin masuk Jerman, karena kemungkinan besar akan mendapat suaka. Sepertinya Merkel juga terikat oleh undang-undang serta sikap normatif, Jerman telah mengambil jalan prakmatisme, dan Merekel menjadi pemimpin dari prakmatisme ini serta membuat kebajikan berdasarkan kebutuhannya.
Namun dibalik itu Jerman juga berusaha menekan untuk mencoba agar angka pengungsi yang masuk tidak naik, bahkan usaha agar bisa menurun. Jerman telah minta Italia melepas kontrol perbatasan ke Austria, dan kepada Hungaria untuk memproses pengungsi sesuai dengan “Peraturan Dublin”; dan mendesak Uni Eropa untuk berbagi tanggung jawab.
Inilah sebabnya terjadi perbedaan yang menyolok yang dibuat secara politik diantara masyarakat Eropa untuk para pencari suaka yang merupakan warga negara dari negara-negara Balkan Barat dan tempat-tempat yang melarikan diri dari konflik seperti Syria
Sekitar 45% yang masuk ke Jerman sejauh ini datang dari Balkan Barat. Dan mereka ini yang akan menjadi pengungsi yang akan diambil Jerman sebanyak 800.000 orang. Dengan tingkat pengenalan kurang dari 1% dari kasus suaka mereka, itu mejadi harapan bahwa mereka akan kembali secepatnya ke negara asal mereka, sehingga menurunkan angka untuk masa depan. Itulah mengapa pemerintah Jerman bertujuan untuk mempercepat sidang (proses pengesahan suaka), karena paling tidak proses pengolalahan yang panjang dilihat banyak orang sebagai faktor penarik bagi mereka yang melarikan diri dari musim dingin yang keras di Balkan. Waktu proses pengolahan saat ini antara lima dan tujuh bulan, kini ditargetkan menjadi hanya satu minggu bagi mereka yang dari Balkan.
Pemerintah Jerman juga membahas mendistribusikan barang-barang non-tunai daripada uang saku untuk mengurangi insentif untuk datang ke Jerman. Mendeportasi pencari suaka yang tidak diakui lebih cepat dan lebih efisien, bagi mereka yang ditolak suakanya dilarang masuk kembali ke Jerman dalam lima tahun. Langkah-langkah ini sebagian didukung oleh opini publik, dari jajak pendapat ARD-Deuthschlandtrend terungkap 72% mendukung untuk memberikan item non tunai, dan 79% setuju untuk dideporatsi dengan cepat bagi yang ditolak suakanya.
Menururt mereka pengembalian adalah topik sensitif, tapi kesepakatan yang tinggi ini hendaknya jangan dibaca sebagai tanda kekerasan, melainkan itu merupakan indikasi bahwa Jerman menginginkan pengelolaan yang baik bagi migrasi, termasuk sistem suaka berfungsi mengikuti aturan hukum yang berlaku.
Menurut jajak pendapat dunia luar, 37% dari masyarakat percaya Jerman harus mengambil lebih banyak pengungsi seperti saat ini, 22% bahkan percaya harus mengambil lebih banyak lagi. Sentimen publik menunjukkan empati pada jalannya Merkel memimpin dan melihat kasih sayang Jerman kali ini.
Sebagian orang Jerman terdorong untuk mendukung pengungsi dan migran sebagai penghormatan bersejarah untuk mengenang pengungsi Jerman setelah P.D. II, terutama untuk generasi yang lebih tua, tetapi mereka juga mengingatkan pengungsi ini belum tentu diterima dengan tangan terbuka oleh sesama orang Jerman.
Tapi pada umumnya orang Jerman menyadari mereka tinggal di negara yang kaya, bagi mereka pengungsi adalah yang melarikan diri dari negara mereka sendiri yang tidak beruntung; dan bagi Jerman berkewajiban moral untuk membantu mereka yang membutuhkan. Sebuah jajak pendapat dari Allensbach untuk orang Jerman berusia 30-59 tahun (generasi Merkel) mengungkapkan bahwa kelompok ini sangat puas dengan kehidupan mereka, tetapi tidak ingin adanya banyak perubahan.
Tapi perubahan Jerman pasti akan terlihat. Dengan peningkatan pengungsi dan “migran” biasa seperti dari Uni Eropa, mengkin akan menjadi salah satu perubahan sosial terbesar sejak reunifikasi (Jerman Barat dan Timur) pada tahun 1990. 70% percaya bahwa pengungsi akan memberikan kontribusi untuk kehidupan yang menarik bagi Jerman, dan 65% berpikir mereka akan meremajakan masyrakat. Sedang peremajaan sangat dibutuhkan, karena Jerman kini sedang mengalami penuaan dengan cepat, dan pergeseran demografis mengancam untuk berdampak pada ekonomi negara Jerman sendiri.