Mohon tunggu...
Made Dike Julianitakasih I
Made Dike Julianitakasih I Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Made Dike Julianitakasih Ilyasa. Pegiat Komunitas Ruang Imajinasi Sastra IMM FAI UMY. Pernah Meraih Juara Penulisan Cerpen Pekan Seni Mahasiswa Tingkat Nasional (PEKSIMINAS) Kemdikbud

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen "Pertanda Higanbana"

17 Mei 2023   09:54 Diperbarui: 17 Mei 2023   10:04 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar travel japan

"Pokoknya jangan terlibat lagi sama kantor itu, dan apapun yang ada di sana." Mama masih menjaga intonasinya agar tetap tenang.

"Karena Ilona?" Tiba-tiba saja nama itu meluncur dari benak dan bibir Atha. Sekonyong-konyong tamparan keras mendarat di pipinya.

"JANGAN PERNAH SEBUT NAMA ITU LAGI!"

Atha tercengang. Belum mengerti situasi yang sebenarnya.

"Setelah bertahun-tahun, Mama melupakan semuanya... Memulai hidup yang baru. Tapi kamu, KAMU! Kenapa menyinggung dia lagi?!"

Mama melempar barang-barang di dekatnya ke arah Atha. Pecahan cangkir teh mengenai pelipis pemuda tersebut. Wanita tua itu berangasan layaknya orang kerasukan.

"Memulai hidup yang baru?" Atha mulai menangkap maksud Mama, ia menggeleng keras. Enggak mungkin.

"Bapak mencampakkan Mama karena anak haram itu lahir! Mana bisa Mama memaafkannya? Dia pantas mendapatkan itu semua!"

Atha menatap Mama tidak percaya. "Bagaimana bisa Mama berpikir begitu?"

Wanita itu tertawa getir. "Sungguh memuakkan, mendengar namanya disebut lagi setelah tahun-tahun yang sulit kulalui sendiri..."

"Mama bisa saja memulai hidup baru sewaktu-waktu, seperti yang Mama bilang barusan. Tapi Ilona?" Atha terguncang, intonasinya meninggi. "Hidup sudah berakhir bagi dia. Enggak ada artinya lagi."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun