Mohon tunggu...
Made Dike Julianitakasih I
Made Dike Julianitakasih I Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Made Dike Julianitakasih Ilyasa. Pegiat Komunitas Ruang Imajinasi Sastra IMM FAI UMY. Pernah Meraih Juara Penulisan Cerpen Pekan Seni Mahasiswa Tingkat Nasional (PEKSIMINAS) Kemdikbud

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen "Pertanda Higanbana"

17 Mei 2023   09:54 Diperbarui: 17 Mei 2023   10:04 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar travel japan

Ia menekan tombol silang di ujung kanan.

Do you want to save changes to Untitled?

Don't Save

"Aku tahu kamu bisa melihatku."

Atha mematikan komputer, mengemas barang-barang untuk dibawa pulang. Seketika lampu ruang redaksi meredup-menyala dengan tempo cepat, hawa dingin menggelitik tengkuk sampai pundaknya. Ia bergegas menuju pintu keluar.

Terkunci.

"Ibu membenciku?"

Atha menoleh dengan berat hati. Gadis belia itu menatap sendu. Kepalanya miring, wajah hancur dan koreng di sekujur tubuh. Pemandangan menyedihkan seperti itu bukan yang kali pertama, tetapi bukan berarti Atha sudah terbiasa.

"Aku tidak tahu," balas Atha singkat. "Maaf, aku tidak bisa membantu."

Berurusan dengan arwah yang tidak tenang selalu merepotkan. Atha ingin segera pulang dan istirahat.

"Ibu kasih Bebi buat Ilona, tapi Ilona enggak tahu Bebi di mana. Bebi... satu-satunya yang Ilona punya. Kalau Kakak tidak mau bantu..." Ilona menjeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun