Mohon tunggu...
Made Dike Julianitakasih I
Made Dike Julianitakasih I Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Made Dike Julianitakasih Ilyasa. Pegiat Komunitas Ruang Imajinasi Sastra IMM FAI UMY. Pernah Meraih Juara Penulisan Cerpen Pekan Seni Mahasiswa Tingkat Nasional (PEKSIMINAS) Kemdikbud

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen "Pertanda Higanbana"

17 Mei 2023   09:54 Diperbarui: 17 Mei 2023   10:04 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar travel japan

"Larut sekali pulangnya, Nak." Sesosok wanita menyambut kedatangan Atha. Usia senja tidak menyurutkan kecantikan rupanya di masa muda.

"Iya, Ma. Langsung dikasih tugas liputan. Seharian persiapan untuk besok."

"Jangan terlalu rajin, nanti cepat keriput kayak Mama, lho." Mama menahan tawa. "Minum dulu tehnya." Atha menurut.

Mama duduk di seberang meja makan, mengamati anak lelaki satu-satunya itu dengan saksama. Kemudian tersenyum hangat. "Kamu ini kucel aja ganteng tapi, kok, belum punya pacar satupun."

Atha tidak mengindahkan pertanyaan retoris Mama. "Bumbu nasi gorengnya di tas."

Mama menggeleng heran, beranjak menuju tas Atha.

Seketika ia terpaku.

"Kamu dapat ini dari mana?" tanya Mama, suaranya bergetar.

"Aku beli di tempat biasa." Atha menoleh. Mama tengah menggenggam Bebi. "Oh, itu. Dari gudang di kantor."

"Enggak beres kantormu itu. Mama, 'kan, udah bilang enggak usah melamar di sana." Raut wajah Mama menegang.

"Kenapa, memang?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun