***
Cok Ngurah makin sering mendapatkan gangguan gaib. Sekeras apapun ia berusaha memecahkan misteri tulisan yang muncul diatas kertas itu, tetap saja hasilnya nihil.
Suatu ketika ia mendapatkan petunjuk. Ia menelpon Galeri Keraton. Membuat janji untuk bertemu dengan salah satu pelayan disana. Dengan alasan ia ingin mereparasi tuts mesin tiknya yang rusak.
"Ada yang bisa saya bantu Tuan?"
"Tuts R mesin tik ini rusak. Bisakah kau memperbaikinya?"
"Baiklah Tuan, kami akan memeriksanya sebentar. Mohon ditunggu."
Lima belas menit berlalu. Pelayan Galeri Keraton itu kembali sambil membawa mesin tik CORONA 1926 di tangannya. "Maaf Tuan, mungkin tuan belum terbiasa dengan mesin tik ini." Lalu dengan sabarnya pelayan itu menjelaskan cara menekan tuts mesin tik itu. semua huruf muncul diatas kertas. Termasuk huruf R.
Tidak ada kerusakan seperti yang diceritakan oleh Cok Ngurah. Merasa bodoh, Cok Ngurah segera mengambil mesin tik miliknya. Ia tidak mau ambil pusing untuk menjelaskan permasalahannya kepada pelayan toko itu.
"Kalau boleh aku tahu, darimana kalian mendapatkan mesin tik ini? Siapa pemilik asli mesin tik ini? tanya Cok Ngurah.
Hari belumlah terlalu sore, Cok Ngurah bergegas menuju sebuah tempat. Jalan yang terjal tidak menyurutkan semangatnya. Berkat informasi dari pelayan toko Galeri Keraton, ia tiba dirumah si pemilik pertama mesin tik itu.
"Maaf, apakah benar disini tempat tinggal Bapak Made?"