Mohon tunggu...
Choirul Rosi
Choirul Rosi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen yang hobi membaca buku dan novel

Cerita kehidupan yang kita alami sangat menarik untuk dituangkan dalam cerita pendek. 🌐 www.chosi17.com 📧 choirulmale@gmail.com IG : @chosi17

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Permafrost - A True Friend

9 Desember 2019   23:00 Diperbarui: 9 Desember 2019   23:08 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dmitriy telah muncul dihadapannya. Ia masih hidup. Keadaannya kini berbeda dengan sebelumnya. Wajah Dmitriy terlihat sangat pucat. Terdapat luka robek di tangan kanannya.

Nasib mereka cukup baik. Beberapa menit setelah kemunculan Dmitriy dari dalam lubang es, petugas Ski Resort Baikalsk melintas diatas bukit tak jauh dari tempat mereka berdua. Anastasia berteriak kepada para petugas itu sambil melambaikan kedua tangannya.

"Jadi, bagaimana keadaan Dmitriy dokter?" tanya Anastasia.

"Teman anda mengalami hipotermia. Ia terlalu lama berada didalam air es. Sehingga suhu tubuhnya menurun drastis. Beruntung sekali teman anda karena mampu naik ke permukaan es. Jika terlambat sedikit saja, ia bisa mati membeku."

"Terimakasih dokter."

"Sama-sama, kami akan segera membuat laporan kepada pihak Ski Resort Baikalsk mengenai kasus ini." ucap dokter di klinik tersebut.

Acara perpisahan mahasiswa Universitas St.Petersburg akhirnya berjalan lancar meski tanpa kehadiran Dmitriy. Sebagai sahabatnya, Anastasia dengan setia menunggu Dmitriy yang terbaring lemah tidak sadarkan diri di klinik. Ia telah mendapatkan izin dari dosen pembimbingnya. Malam hari setelah kejadian itu, Dmitriy Kuznets akhirnya sadar.

"Terimakasih Anastasia, kau telah menyelamatkan aku." ucap Dmitriy lirih.

"Tidak perlu Dmitriy. Persahabatan kitalah yang menyelamatkanmu. Apapun yang terjadi kepada dirimu, aku pasti merasakannya. Karena kita berdua telah terikat dalam ikatan pertemanan yang cukup kuat."

"Anastasia...." gumam Dmitriy pelan. Anastasia membalas senyuman Dmitriy.

Karena keadaan Dmitriy yang belum sepenuhnya pulih, Anastasia mengabarkan bahwa mereka berdua akan pulang sore hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun