Dalam keadaan seperti ini, tentulah Teana hanya bisa terdiam ditempatnya. Ia tidak mungkin melakukan penyerangan. Jumlah makhluk itu terlalu banyak. sehingga ia hanya bisa menunggu mereka menjalankan ritualnya hingga selesai.
Mantra -- mantra sihir dirapalkan oleh makhluk -- makhluk itu. Yodh berdiri diatas ekornya dengan tangan menengadah keatas. Ia dikelilingi oleh para penyihir Kuil Pymalion. Teana bisa melihat kilatan petir menyambar diatas langit gua. Kilatan petir yang muncul dari dalam sebuah lubang hitam. Lubang itu terlihat pelan -- pelan semakin membesar ketika para penyihir merapalkan mantra sihir mereka.
Satu hal yang membuat Teana ketakutan adalah munculnya makhluk aneh dari dalam lubang itu. Makhluk aneh menyerupai ular yang berusaha untuk keluar dari dalam lubang hitam.
Teana menunggu saat yang tepat untuk mengambil patung Dewa Dhushara. Ia tidak berani gegabah dalam hal ini. Hingga akhirnya kesempatan itu datang, ketika Yodh dan para penyihirnya mulai lengah akibat tenaga mereka terkuras habis, Teana berlari menerjang lingkaran Pentagon itu. Aura sihir yang menyelimuti lingkaran Pentagon tidak berpengaruh apa -- apa bagi Teana. Karena ia adalah Bangsa Manusia bukan Bangsa Bawah.
Patung Dewa Dhushara berhasil direbut Teana dengan mudah. Yodh dan para penyihirnya tidak kuasa melawan Teana. Energi mereka telah habis. Perlahan -- lahan lubang hitam itu mulai menutup. Ritual itu gagal. Yodh hanya bisa menyaksikan Teana berlari menjauh. Menyaksikan kekalahannya.
"Teana. Tunggu pembalasanku." ucap Yodh geram.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H