"Kalian mengenal Ratu Mehnaz?" tanya Yodh heran.
"Tentu, dialah Ratu kami. Kami memujanya dan setia mengikuti perintahnya. Namun karena kesalahan kami, ia menghukum kami."
"Lantas, mengapa aku harus meminum air dalam cawan itu?" tanya Yodh menyelidiki.
"Sebab air dalam cawan itu adalah kumpulan energi kami selama ratusan tahun disini. Energi yang akan membebaskan kami lewat tangan orang lain. Namun perlu kau ingat, air dalam cawan itu tidak kami berikan secara Cuma -- Cuma. Ketika kau telah meminumnya, kau akan merasakan kebebasan dan tidak terkurung seperti kami. Namun kau akan terikat kepada kami. Terikat untuk membebaskan kami dari dalam kurungan Ratu Mehnaz."
Yodh diam. Ia memikirkan langkah yang akan ia ambil.
"Jika aku meminumnya dan aku tidak mau membebaskan kalian bagaimana?"
"Kau akan kami musnahkan dengan cara kami.
Setelah mempertimbangkannya baik -- baik, Yodh meminum air itu dan merasakan kebebasan hingga sekarang.
***
Waktu berlalu sangat cepat. Ketika Yodh mengambil sebuah batu berbentuk persegi dari bawah patung Dewa Temenos, saat itu pula ia menyadari bahwa patung itu adalah patung milik Bangsa Nabataea. Patung Dewa Dhushara yang selama ini ia cari.
Teana dan Almeera saling memandang. Mereka berdua seakan paham apa yang harus mereka lakukan.