"Baiklah, terimakasih sudah mengatakan itu padaku. Dan sepertinya aku tidak akan lama -- lama berurusan denganmu karena masih banyak hal penting yang harus aku kerjakan sekarang."
"Tunggu sebentar, kau tidak bisa pergi melakukan pemujaan kepada Dewi Uzza. Ada sesuatu yang kamu lupakan."
"Apa? Cepat katakan." ucap gadis kecil itu dengan nada sedikit jengkel.
"Kau harus membeli wewangian Myrrh ini sebagai pelengkap upacara pemujaanmu. Tanpa ini, do'a mu tidak akan dikabulkan oleh Dewi Uzza. Tanpa ini, dupa yang kau nyalakan tidak akan berbau harum. Dan itu artinya, doa'mu tidak akan didengar oleh Dewi Uzza." jawab Teana penuh kemenangan.
"Baik... Baik... Aku membelinya. Dasar gadis cerewet."
"Aku bukan gadis cerewet, aku punya nama. Teana."
"Baiklah Teana, berikan dua botol Myrrh itu kepadaku. Agar aku bisa segera pergi dari sini."
"Ini Myrrh nya nona...."
"Beth... Panggil aku Beth." jawab gadis kecil itu sedikit emosi.
"Baiklah Beth, dua botol Myrrh ini seharga empat keping koin emas."
"Ini, terimalah dan cepat pergi menjauh dariku."