Beth segera meraih bungkusan kain yang dibawanya. Ia mengeluarkan sebuah benda kecil. Patung Dewi Uzza yang terbuat dari batu giok berwarna hijau.
"Ini Tuan," ucap Beth sambil menyodorkan patung itu.
Tanpa diperintah, kedua prajurit penjaga pintu gerbang Kota Petra menundukkan kepala mereka. Sebuah penghormatan tertinggi kepada Dewi mereka.
Beth pun bergegas pergi setelah urusannya dengan prajurit itu selesai.
***
"Ayah, kira -- kira bagaimana keadaan wanita berkerudung coklat tadi? tanya Teana.
"Mengapa kau menanyakan itu Teana?" Rashad balik bertanya kepada Teana.
"Aku merasa kasihan saja Ayah,"
"Sudahlah, berdo'alah semoga Dewa melindunginya." ucap Rashad dari atas kudanya. Galata pun
ikut mengangguk.
"Baiklah Ayah, aku tidak akan khawatir lagi kalau begitu. Lebih baik aku menjual Myrrh ini. Tinggal beberapa botol. Setelah itu kita bisa pulang ke Hegra."