Mohon tunggu...
Choirul Rosi
Choirul Rosi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen yang hobi membaca buku dan novel

Cerita kehidupan yang kita alami sangat menarik untuk dituangkan dalam cerita pendek. 🌐 www.chosi17.com 📧 choirulmale@gmail.com IG : @chosi17

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Teana - Tabuk (Part 5)

10 Maret 2017   09:19 Diperbarui: 10 Maret 2017   09:26 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***

Sementara itu di Qashr Al Farid…

“Daleelaaa… Pelanlah sedikit. Aku mulai lelah.” ucap Soha memelas dengan keringat bercucuran di dahi nya.

“Jangan kau cengeng begitu Soha, apa kau mau antri di barisan belakang? Apa kau mau pulang dengan membawa kendi kosong?” tanya Daleela sambil berjalan dan menarik lengan kiri Soha.

“Tapi aku tak sekuat dirimu Dalela. Badanku kecil. Tenagaku tak sebesar tenagamu.” balas Soha dengan nafas tersengal – sengal. Iapun mengelap keringat di dahinya.

Daleela berhenti sejenak. Ia  menatap sahabatnya yang kelihatan lelah.

“Sohaaaa…. Ayo! Kau tak boleh lemah begini. Kalau kau lemah, kau takkan mendapatkan apa – apa !” ucap Daleela tegas.

“Ta.. tapi Daleela….”

“Sohaaaaaa…..” ucap Daleela sambil melotot kearah Soha.

“Baiklah….” balas Soha dengan muka cemberut.

Mereka melanjutkan perjalan kembali. Daleela paham akan sifat sahabatnya itu. Sehingga dalam situasi seperti saat ini, Daleela lah yang memegang kendalinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun