“Ya sudahlah, ayo kita masuk. Hari sudah mulai malam. Segera kau siapkan makan malam”
“Baiklah akan aku siapkan”
Keesokan harinya, I Wayan Suardika mendadak tidak bisa bangun seperti biasa. Badannya tidak bisa digerakkan separuh. Mulutnya terkunci tidak bisa berucap. Sejak saat itu I Wayan Suardika berada dalam pengawasan dokter sepenuhnya. Berbagai macam obat telah diberikan dan puluhan juta telah dikeluarkan untuk biaya pengobatannya. Diagnosa dokter mengatakan bahwa penyakit I Wayan Suardika hanyalah penyakit biasa yang akan segera sembuh. Namun hingga ajal menjemputnya, tak satupun yang tahu asal muasal dan penyebab penyakit itu. termasuk istri I Wayan Suardika yang menemaninya minum kopi sebelum suaminya jatuh sakit seperti sekarang ini.
Mendengar kakaknya jatuh sakit, I Wayan Durma sangat senang. Segera ia berangkat sore itu untuk menemui seseorang. Ni Made Suntri.
“Kerjamu sangat luar biasa. Aku sangat puas” ucap I Wayan Suardika.
“Tentu saja. Aku selalu melakukannya dengan hasti – hati. Dengan persiapan yang sangat matang. Dengan sesajen daging babi yang besar. Di Pura Dalem aku memohon pada Bethari Durga untuk membantuku memuluskan rencanamu itu. semalaman aku berdo’a di Pura Dalem. Sekarang mana imbalan yang telah kau janjikan ?” tanya Ni Made Suntri – Si dukun santet. Dukun tua yang terkenal kesaktiannya.
“Ini uangnya. Seperti kesepakatan kita” jawab I Wayan Suardika sambil menyodorkan amplop coklat berisi uang.
“Hmmm… Bagus. Kau menepati janjimu” ucap Ni Made Suntri.
“Tapi apakah aku akan aman ? apakah nanti tidak akan ketahuan kalau aku yang mengirim santet ini?” tanya I Wayan Suardika cemas.
“Tenanglah. Santet desti adalah santet yang paling kuat. Kau tak usah cemas. Tidak akan ada yang tahu bahwa kau yang telah mengirim santet ini. Dan aku menjamin kalau orang yang terkena santet desti pasti hidupnya tidak akan lama lagi. Dengan matinya orang itu, kejahatanmu pun akan ikut terkubur bersamanya. Hahahahaha….” Jawab Ni Made Suntri sambil tertawa lebar dan angkuh. Seperti Rangda yang ingin melenyapkan musuhnya dengan lidahnya yang menjulur panjang dan berapi – api. Rangda, penjelmaan Dewi Durga. Dewi yang dipuja oleh para penganut ilmu hitam.
“Sekarang kau pulanglah dengan tenang. Tak ada lagi yang perlu kau takutkan” ucap Ni Made Suntri.