Â
Teori Supervisi Pendidikan
Teori Supervisi Klinis (Robert Goldhammer, 1969)
Goldhammer memperkenalkan pendekatan Supervisi Klinis sebagai proses interaktif yang terfokus pada pembinaan guru melalui tahapan observasi kelas secara rinci dan refleksi bersama guru. Proses ini dirancang agar guru dapat memahami kinerja mereka, sekaligus mendapat masukan konstruktif dari pengawas. Dalam supervisi klinis, observasi dilakukan secara sistematis dan mendalam, dan ini sejalan dengan teknik supervisi individual.
Â
Teori Supervisi Artistik (Elliott Eisner, 1982)
Supervisi Artistik menekankan pada interpretasi subjektif pengawas terhadap kinerja guru. Eisner berargumen bahwa supervisi harus melihat pendidikan sebagai bentuk seni, di mana guru diberi ruang untuk berekspresi dan bereksperimen dengan metode pengajaran mereka. Pendekatan ini memberikan keleluasaan dalam supervisi kelompok, di mana diskusi antar guru dapat menghasilkan ide-ide kreatif dan pendekatan pengajaran yang inovatif.
Â
Teori Supervisi Developmental (Glickman, Gordon, & Ross-Gordon, 2004)
Teori ini berfokus pada pengembangan guru berdasarkan kebutuhan profesional mereka. Glickman dan kawan-kawan mengajukan bahwa supervisi pendidikan seharusnya berbeda-beda tergantung pada tahap perkembangan profesional guru, yaitu mulai dari guru pemula hingga yang sudah sangat berpengalaman. Dalam teori ini, baik teknik individual maupun kelompok dapat diterapkan, tergantung pada tingkat keahlian guru dan kebutuhan mereka.
Â