3. Penyusunan dan Pemilihan Alternatif Strategi
Penyusunan strategi organisasi dimulai dari analisis terhadap kondisi lingkungan, baik makro maupun mikro, dan melihat prospeknya di masa datang. Analisis lingkungan ini biasanya dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan organisasi perusahaan dalam usaha mencapai hasil akhir yang telah ditargetkan. Tujuan umum perusahaan (objectives) adalah merupakan "hasil akhir", sedangkan strategi adalah "alat" yang dipergunakan untuk mencapai hal itu.
Pengertian strategi yang dimaksudkan dalam hal ini tidak lain adalah pola gerak organisasi dan berbagai pendekatan manajerial yang dipergunakan untuk mencapai tujuan umum sekaligus menerapkan misi organisasi. Porsi terbesar dari perencanaan strategi organisasi biasanya tidak hanya meliputi berbagai pendekatan yang telah dilakukan saja, tetapi juga praktek manajerial yang dinilai cukup baik untuk terus dikembangkan.
Strategi organisasi yang terus menerus dinamis atau sering mengalami perubahan menunjukkan suatu tanda adanya ketidakstabilan pihak manajer dalam mengambil keputusan. Ketidakstabilan dalam mengambil keputusan ini yang seringkali menimbulkan kekacauan dan kebingungan bagi anggota organisasi. Penyusunan dan pemilihan alternatif strategi menghendaki adanya karakter yang kuat dari seorang pimpinan. Seorang pemimpin dihadapkan pada situasi untuk memilih dari berbagai alternatif strategi dengan konsekuensi risiko yang harus ditanggungnya. Karakter pemimpin yang kuat sebagai  banyak membantu timnya dalam menentukan strategi yang cocok, menjaga atau mempertahankan kapasitas organisasi dalam menghadapi perubahan lingkungan, dan akhirnya mengarahkan organisasi untuk dapat menghasilkan sesuatu yang tepat pada waktu yang tepat pula.
4. Implementasi Pemilihan Strategi
Bagian penting dalam menjalankan implementasi strategi adalah perlunya seorang pemimpin yang berorientasi pada produktivitas. Artinya, bahwa usaha untuk melakukan perubahan melalui implementasi strategi senantiasa diarahkan pada pencapaian sesuatu yang lebih baik.
Fungsi implementasi strategi pada prinsipnya berkaitan dengan usaha untuk memastikan bahwa strategi yang dipilih adalah yang paling sesuai dan dapat dilaksanakan tepat pada waktunya. Dalam kenyataannya, kegiatan untuk melakukan implementasi strategi ini lebih banyak berkaitan dengan tugas administratif (administrative task) yang sebenarnya bertumpu pada kapasitas internal organisasi. Beberapa elemen spesifik yang diperlukan untuk dapat melakukan implementasi strategi dengan baik antara lain:
Mengembangkan struktur organisasi yang dapat mendukung kesuksesan pelaksanaan strategi yang telah dipilih.
Menyusun anggaran (budget) yang akan digunakan sebagai alat pengawasan atas penggunaan atau alokasi sumberdaya yang ada pada berbagai kegiatan organisasi.
Memberi motivasi pada anggota lembaga terutama dalam hal mendorong mereka untuk berusaha mencapai tujuan umum yang telah ditargetkan.
Melakukan modifikasi pada struktur tugas dan perubahan perilaku anggota organisasi untuk disesuaikan dengan kebutuhan strategi. Pengayaan dalam tugas dan tanggung jawab (Job enrichment) dan pendalaman serta penambahan wawasan (job enlargement) terhadap serangkaian tugas yang dibebankan merupakan salah satu cara yang dapat dipergunakan dalam merubah perilaku anggota organisasi.