Mohon tunggu...
Lucky Nuzurul Arif Mahensa
Lucky Nuzurul Arif Mahensa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa ppkn unnes

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Peran Generasi Muda dalam Pelestarian Kearifan Budaya Lokal di Zaman Digital

8 Desember 2024   16:00 Diperbarui: 8 Desember 2024   16:05 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

doa, acara dilanjutkan ketimbul bujono dengan alas daun pisang utuh yang di tengah kalangan

disediakan. Nasi putih di tepian daun pisang segera dicecer. Setelah ingkung ayam diciwel,

siswa dibagi rata. Bakmi dan sayur krecek dan segera tertebar merusak putih nasional.

Selanjutnya, mereka bisa bekerja sama. Cara bertindak seperti ini disebut dengan “semangat

kebersamaan berputar”, yaitu gotong royong dan paguyuban warga. Inilah pengorbanan

terbesar yang dilakukan para sesepuh bangsa demi anak mereka. Atau mangan sing penting

kumpul, ora mangan. Lokasi yang digunakan dalam pengobatan tradisional biasanya adalah

patung-patung besar yang bernilai tinggi untuk syiar agama atau makam leluhur. Umumnya

kegiatan nyadran dilakukan dengan doa kepada orang tua atau orang besar (tokoh) yang

terkena dampak ketika mengamalkan agama Islam di kemudian hari. Setiap komunitas di

suatu wilayah mempunyai lokasi ziarahnya masing-masing. Waktu nyadran biasanya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun