doa, acara dilanjutkan ketimbul bujono dengan alas daun pisang utuh yang di tengah kalangan
disediakan. Nasi putih di tepian daun pisang segera dicecer. Setelah ingkung ayam diciwel,
siswa dibagi rata. Bakmi dan sayur krecek dan segera tertebar merusak putih nasional.
Selanjutnya, mereka bisa bekerja sama. Cara bertindak seperti ini disebut dengan “semangat
kebersamaan berputar”, yaitu gotong royong dan paguyuban warga. Inilah pengorbanan
terbesar yang dilakukan para sesepuh bangsa demi anak mereka. Atau mangan sing penting
kumpul, ora mangan. Lokasi yang digunakan dalam pengobatan tradisional biasanya adalah
patung-patung besar yang bernilai tinggi untuk syiar agama atau makam leluhur. Umumnya
kegiatan nyadran dilakukan dengan doa kepada orang tua atau orang besar (tokoh) yang
terkena dampak ketika mengamalkan agama Islam di kemudian hari. Setiap komunitas di
suatu wilayah mempunyai lokasi ziarahnya masing-masing. Waktu nyadran biasanya