___
Setiap sore Dodi akan bersepeda mengantar uang dagangan kue yang dititp Mak Midah. Dan sore itu ia dikagetkan oleh suara riuh yang berujung kejar-kejaran ketika melewati rumah Pak Polisi. Ia terhenti mengayuh sepeda saat melihat Anwar lari terbirit-birit keluar dari rumah Pak Polisi, macam kesetanan.
“War!” panggilnya pada sahabatnya itu.
Anwar sempat menoleh sejenak, tapi ia terus berlari.
Beberapa detik kemudian muncul Pak Polisi yang hanya mengenakan celana olah raga pendek, keluar rumah sambil berlari mengejar Anwar. “Maling! Maling!” Teriaknya sembari menodongkan revolver ke arah Anwar yang berjarak beberapa depa dihadapannya
Anwar tidak berhenti. “Itu benar-benar mengerikan.” Ucap Dodi saat Mak Midah menanyainya kisah itu. “Pak Polisi menembak Anwar didekat persimpangan jalan, bawah pohon ketapi. Anwar mampus seketika.”
“Pasti nanti pohon ketapi itu akan berhantu.” Mak Midah bergidik ngeri.
___
Putih bulu kelinci mengubar nafsu Tupai yang duduk disebelahnya sambil makan buah jambu. Tapi Tupai keburu lapar, oleh sebab itu ia tidak tergesa-gesa untuk memadu mesra dengan kelinci. Dua ekor kasmaran ini sudah hampir satu bulan berpacaran. Pacaran diam-diam sebab jelas mereka adalah hubungan terlarang.
Kelinci terlihat bete karena merasa di cuekin Tupai. “Kok kamu lebih mementingkan makanmu daripada aku?”
Tupai tersenyum. “Daripada aku kelaparan dan aku malah memakanmu.” Candanya.