Kudorong Pak Polisi hingga jengkang di samping ranjang. Hayati berteriak ketakutan sambil menarik seprai menutupi tubuhnya. Kupukuli Pak Polisi yang mencoba berlindung dengan kedua tangannya.
Pak Polisi terlalu kuat dan besar, dia mendorongku hingga terhempas ke dinding, kemudian bangkit menuju laci bupet samping ranjang. Saat ia mengeluarkan revolvernya itulah aku lari keluar dari rumahnya terbirit-birit.
Dodi yang kebetulan lewat memanggilku, tapi aku tak bisa berhenti takut di tembak Pak Polisi. Dan setelah itulah revolver memecahkan rekor yang mungkin bisa dibanggakannya apabila ia bisa bicara. Pelornya menembus kepalaku, tepat di antara kedua keningku. Hari ini adalah hari ketika roh terlepas dari jisimku.[]
Sumber gambar : Di sini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H