Mohon tunggu...
Linggar Rimbawati
Linggar Rimbawati Mohon Tunggu... Guru - Tidak punya jabatan

Penulis kelahiran Jambi yang selalu rindu Solo. Manulis cerpen, puisi, dan esai ringan.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Episode Rindu: Petualang Cupu

26 Juli 2024   11:24 Diperbarui: 26 Juli 2024   16:36 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku tertawa kecil, dengan getir. Bahkan di dalam dunia mimpi, dia juga selalu menyakitiku. Maaf, jika aku mengeluh.

***

"Va, kita makan malam di luar aja, yuk. Gue bosen," ajakku pada Va seusai mandi sore. Aku harus memaksakan diri untuk bergerak meskipun rasanya malas sekali.

"Lu yakin udah nggak apa-apa?" Va memberiku tatapan tak yakin.

"Ya, nggak usah jauh-jauh. Makan di kafe bawah aja. Gue traktir lu kopinya, lu traktir gue tongseng kambingnya," kataku asal.

"Untung di elu, tekor di gue," kata Va sambil menoyor bahuku.

Tapi Va selalu baik di saat-saat aku sedang rapuh seperti ini. Dia bukan saja membayari tongseng kambing yang kupesan, tapi juga kopi dan lava cake untuk pencuci mulut. Malam itu kami nongkrong di kafe di lingkungan apartemen tempat kami tinggal.

Pengunjung tak sebanyak biasanya. Mungkin orang-orang masih di luar kota untuk liburan akhir tahun. Bicara mengenai liburan, terbersit ide di kepalaku.

"Va, liburan yuk. Ke mana, kek. Bali, Sumba, Padang, Yogya? Bosan di Jakarta terus. Lu masih ada sisa cuti, nggak?"

Va mengacak-acak rambut kriwilnya dengan kalut. Matanya membulat sesaat. Diseruputnya es teh leci hingga minuman itu nyaris tandas.

"Atau ke Raja Ampat? Labuan Bajo?" ujarku penuh semangat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun