Mohon tunggu...
Linggar Rimbawati
Linggar Rimbawati Mohon Tunggu... Guru - Tidak punya jabatan

Penulis kelahiran Jambi yang selalu rindu Solo. Manulis cerpen, puisi, dan esai ringan.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Episode Rindu: Petualang Cupu

26 Juli 2024   11:24 Diperbarui: 26 Juli 2024   16:36 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ah, ngaco, lu!" Kukeluarkan semua baju haram dari koper dan menggantinya dengan pakian-pakaian kasual untuk liburan.

***

Seharusnya aku tidur usai berkemas. Menyimpan energi untuk besok pagi. Tetapi, kepalaku terlalu riuh untuk bisa terlelap. Alhasil yang kulakukan adalah menggulir media sosial untuk membunuh bosan. Lupakan tentang membaca novel tipis untuk menghadirkan kantuk. Sudah tiga tahun aku tak membaca buku apapun kecuali modul perusahaan.

Pada satu titik, kadang aku merasa kehilangan diriku yang dulu. Aku tak tahu lagi siapa diriku saat ini. Tiga tahun menyelami dunia korporasi membuatku menjadi manusia robot.

Tidak ada lagi waktu untuk bengong pagi-pagi sambil menyeruput kopi di balkon apartemen. Aku tak pernah lagi berlama-lama di kamar mandi sambil menyenandungkan puisi.

Aku berubah jadi makhluk terjadwal dan serba cepat. Bangun sebelum subuh setiap hari untuk memasak sarapan dan bekal makan siang. Mengejar jadwal kereta atau bus kota kalau tak mau terlambat sampai kantor dan mendapat teguran keras. Menghadiri rapat demi rapat dan mengerjakan laporan hingga lewat jam kerja.

Semuanya demi apa?

"Orang sukses itu ya dilihat dari nominal gajinya, jabatan di tempat kerja, rumah dan keluarga untuk pulang," kata Mbak Ratih suatu kali.

"Kita ini sekolah sampai jadi sarjana kan tujuannya untuk dapetin itu semua, kan, Du. Jangan bilang kuliah itu untuk iseng-iseng," tambahnya sambil mengaduk tumis cumi di wajan.

Aku sedang pulang kampung waktu itu. Skripsiku macet satu semester dan aku kehabisan stok minat untuk meneruskannya. Aku pulang dalam rangka mengisi ulang baterai semangatku.

"Lihat Mbak, lihat kehidupan yang Mbak miliki. Menjadi guru PNS di desa. Itu udah bagus banget. Meskipun suami Mbak bukan sarjana, tapi setidaknya punya kebun yang dia garap. Mau cari apalagi?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun