"Fero.. Fero" ucapku lalu memeluk orang tersebut.
"Ini aku Nara, bukan Fero" ucapnya.
"Dimana Fero?" tanyaku dengan isakan tangis yang sudah tidak bisa kutahan lagi.
"Lia, Fero sudah tidak ada. Kamu ikhlasin dia ya, dia pasti sedih melihat kamu seperti ini".
Kenapa perkataan Nara tiba-tiba membuat dadaku semakin sesak, tangisanku kembali pecah dipilukannya. Â Tiba-tiba aku mengingat pesan dari alm. Fero, bukankah dia menyuruhku untuk tetap tersenyum?
Baiklah ini keinginan mu Fer, demi kamu aku akan kembali, aku akan bahagia dan tersenyum seperti yang kamu mau.. aku percaya akan ada laki-laki lain yang akan menjagaku, menyayangiku dan mencintaiku suatu saat nanti, seperti apa yang telah kau katakan lewat mimpiku. Â Semoga kau tenang dialam sana.Â
AKU MENCINTAMU.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H