"Iya, aku memang disini Lia, kemarilah.." ucapnya yang langsung aku turuti. Dia mengajak ku ke sebuah tempat dimana tempat itu adalah tempat favorit kami berdua. Tempat itu sangat indah, disana tempat biasa kami sering mengambil photo, baik photo berdua maupun sendiri.Â
Terkadang kami juga sering menghabiskan waktu disana hanya untuk bercanda, bercerita tentang pengalaman pribadi satu sama lain. Disini juga adalah tempat pertama kali kami bertemu. Saat itu aku sedang mengikat tali sepatu ku karena terlepas dan tanpa sengaja dia menabrak ku dengan alasan terburu-buru. Aku ingat betul, bagaimana  aku memaafkannya dengan begitu mudah. Sebenarnya aku mau marah, tapi karena aku tidak melihat Satu pun kebohongan dimatanya, aku langsung memaafkannya. Sejak saat itulah kami jadi sering bertemu dan memulai sebuah hubungan yang dinamakan persahabatan.
"Lia.."
"Lia.."
"Lia?, kau kenapa?" tanyanya lagi sambil menggoyangkan bahuku.Â
"Iiihhh Fero kau membuat ku terkejut, memangnya aku kenapa ha?" tanyaku padanya dengan suara satu oktaf lebih tinggi.
"Kenapa melamun? hayoo lagi ngelamunin apa hmm?" tanyanya.
"Kau ini, aku sama sekali tidak melamun kau tau itu" ucapku tak terima.
"Terus tadi kenapa waktu aku panggil diam saja? tanyanya lagi.
"Itu anu.. anu" Â belum sempat aku menyelesaikan ucapanku sudah dia potong duluan.
"Anu... anu anu apa?" palingan Cuma cari alasan, iya kan? dasar" ucapnya.