"Sebelumnya aku ingin membuat sebuah pengakuan, Lia. Pengakuan kalau aku Fero Aliansyah telah jatuh cinta kepada Adelia Kanaya Putri. Aku mencintaimu, jika kau bertanya sejak kapan? Jawabannya adalah aku tidak tau karena aku sendiri baru mengetahuinya. Aku telah jatuh cinta begitu dalam padamu Lia" ucapnya sambil berjongkok di hadapanku dengan memegang tanganku.
Deg...deg..deg..
Apa ini? Kenapa pengakuan Fero bereaksi begitu besar terhadap jantungku? Apa aku harus mengakuinya juga? Mengakui kalau aku mencintainya. Apa iya aku semunafik itu? Ahh Iya aku memang munafik, aku selalu saja membohongi perasaanku sendiri. Tapi tidak untuk Kali ini, aku harus mengakuinya. Mengakui bahwa aku Adelia Kanaya Putri juga telah jatuh cinta kepada Fero Aliansyah.
"Jika pengakuan mu itu memang benar, berarti kau tidak akan pergi dariku kan. iya kan?, karena aku juga mencintaimu Fero Aliansyah" ucapku
"Aku bahagia untuk pengakuanmu ini Lia, sangat bahagia" ucapnya dengan senyuman yang terukir dibibirnya.
"Tapi, jika kau memang mencintaiku, berjanjilah untuk tetap tersenyum dan bahagia Lia, karena aku yakin suatu saat nanti pasti ada laki-laki yang mencintaimu, menyayangimu, dan menjagamu bahkan  lebih baik dariku" ucapnya lagi.
"Iya aku akan selalu tersenyum dan bahagia karena kau akan tetap disini bersamaku bahkan sekarang aku memiliki hatimu. Dan untuk yang kau katakan tadi, masalah laki-laki lain, tidak Fero. Tidak ada laki-laki lain yang lebih baik darimu setelah ayahku. Aku tidak mau laki-laki lain selain Fero Aliansyah" ucapku sambil memeluknya.
"Aku harus pergi dan ingat kau tadi sudah berjanji untuk tersenyum bukan?" ucapnya sambil melepas pelukannya dan menjauh dariku..
"Hiks..hiks..hiks.. Fero jangan pergi, kau mencintaiku bukan? Lalu kenapa harus pergi?
FERO....FEROO..." panggil ku.
Dia semakin menjauh sampai nyaris tak terlihat lalu dia berbalik. Sekilas aku melihat senyuman terukir diwajahnya.
"Lia.. Lia..Lia hey bangun?" ucap seseorang