Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Lelah ini Milikku dan Milikmu

19 April 2020   06:50 Diperbarui: 19 April 2020   06:59 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rasa lelah ini

Kan Sangat berarti

Aku lelah

Dan teramat lelah (Cakra Khan-Lelah).

**   

Rasa lelah ini menghinggapi hati si bungsu keluarga Mueler. Nanda lelah, teramat lelah menunggu Bunda Manda. Lelahnya ia bawa ke kamar mewah di sebuah resort tepi pantai.

Ombak berdeburan. Pasir putih berdesir. Dahan pohon menari dibelai angin pantai. Suara riang anak-anak berlarian memperebutkan bola. Semua itu tak cukup mengobati lelah hati bungsu jewelry sibling.

Kurang apa dirinya? Janji masa depan cerah tergenggam di tangan. Segala fasilitas terbaik dapat dia berikan. Mengapa Bunda Manda terus menarik ulur perasaannya? Terkadang wanita itu sedekat hati. Di lain waktu, dia sejauh planet Neptunus.

Lelahnya Nanda terbaca Barki. Kakak menyusul adiknya ke rumah peristirahatan. Mengguncang pelan lengannya. Bertanya ada apa.

"Nanda, dengarkan aku." Kata Barki serius. Menatap mata adiknya lurus-lurus.

"Jewelry sibling terbiasa mendapatkan apa yang diinginkan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun