Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hari Patah Hati Seorang Ayah

15 April 2020   06:00 Diperbarui: 15 April 2020   06:03 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sepasang mata sipit itu meredup sedih. Sedih, sedih tak berujung bagai labirin yang membentang di lajur-lajur hati pria itu.

"Atau kaurasa..." bisiknya perih.

"Nanda dan Barki akan sanggup mengurus Silvi?"

Segalanya telah kuberikan

Tapi kau tak pernah ada pengertian

Mungkin kita harus jalani

Cinta memang cukup sampai di sini

Bahu Bunda Manda naik-turun menahan isak. Pedihnya luka batin menyesak di jiwa. Pembiaran Ayah Calvin, ia yang disembunyikan dari keluarga pria itu, sulit termaafkan. Mengapa Ayah Calvin harus datang lagi? Tak bisakah dia membiarkan Bunda Manda hidup tenang bersama Silvi? Baru saja wanita itu mulai menata hati...

"Memangnya hanya aku yang salah?"

Tiba-tiba Ayah Calvin bertanya dengan perubahan emosi yang lain. Suara lembutnya sedikit bergetar.

"Kausembunyikan keadaan putri kita dariku! Silvi disleksia, Silvi self injury! Kenapa kau tidak pernah memberi tahu, Amanda Zita Tedjokusumo?! Aku ini Ayahnya!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun