Sepasang mata sipit itu meredup sedih. Sedih, sedih tak berujung bagai labirin yang membentang di lajur-lajur hati pria itu.
"Atau kaurasa..." bisiknya perih.
"Nanda dan Barki akan sanggup mengurus Silvi?"
Segalanya telah kuberikan
Tapi kau tak pernah ada pengertian
Mungkin kita harus jalani
Cinta memang cukup sampai di sini
Bahu Bunda Manda naik-turun menahan isak. Pedihnya luka batin menyesak di jiwa. Pembiaran Ayah Calvin, ia yang disembunyikan dari keluarga pria itu, sulit termaafkan. Mengapa Ayah Calvin harus datang lagi? Tak bisakah dia membiarkan Bunda Manda hidup tenang bersama Silvi? Baru saja wanita itu mulai menata hati...
"Memangnya hanya aku yang salah?"
Tiba-tiba Ayah Calvin bertanya dengan perubahan emosi yang lain. Suara lembutnya sedikit bergetar.
"Kausembunyikan keadaan putri kita dariku! Silvi disleksia, Silvi self injury! Kenapa kau tidak pernah memberi tahu, Amanda Zita Tedjokusumo?! Aku ini Ayahnya!"