Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[3 Pria, 3 Cinta, 3 Luka] Pater, Saya Mencintai Seorang Muslim

19 Februari 2019   06:00 Diperbarui: 19 Februari 2019   06:15 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiada kata akhir untuk pintu harapan ini

Tak kulepas semua mimpi indah kita

Walau itu semua pudar

Bagai debu yang tersebar

Hanya diam meratapi mimpi (Isyana Sarasvati-Mimpi).

**    

Bertemanlah dengan rasa sakit, begitu pesan mendiang Mamanya. Karena pesan motivasi itu, Calvin lebih kuat menjalani segala cobaan hidup. Ia jarang sekali mengeluh. Sejak kecil ditimpa banyak ujian, Calvin mampu melewatinya dengan tegar.

Namun, ketegaran pun berbatas. Ada kalanya deraan kesakitan hidup melebihi batas ketegaran. Bentuk deraan yang meruntuhkan batas ketegarannya kali ini adalah bone marrow puncture.

Satu jam tes sumsum tulang di bagian sternum (tulang dada). Rasa sakit yang ditinggalkannya berjam-jam. Bagian yang diambil sampel tulangnya membengkak. Terjadi infeksi dan perdarahan.

Tak kuat menahannya, Calvin berteriak kesakitan. Sakit ini, darah ini, sempurna melemahkannya. Calvin merasakan sakit ini melebihi kemoterapi dan rasa sakit lainnya.

Puluhan paku tajam serasa memenuhi ranjang putih yang ditidurinya. Mengapa harus sesakit ini? Apakah proses pengambilan nyawa sama sakitnya? Mungkinkah kematian bisa menutup rasa sakit?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun