Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[3 Pria, 3 Cinta, 3 Luka] Dilema Seorang "Caregiver"

18 Februari 2019   06:00 Diperbarui: 18 Februari 2019   09:19 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

**    

-Semesta Dokter Tian-

Pening kepala Dokter Tian menghadapi rentetan masalah. Perselingkuhan Nyonya Dinda yang terus berulang. Kegalauan Tuan Effendi. Dilema Calvin.

Mengapa Calvin dan Tuan Effendi harus terlibat dalam hidupnya? Itu sebab desakan simpati. Sudah menjadi pilihan Dokter Tian untuk membantu mereka sebisanya. Buktinya, tengah malam begini, dia masih sibuk bertukar pikiran dengan dokter mata.

Esoknya, Dokter Tian membawa jawaban dari pertanyaan Calvin. Pagi sekali, saat rintik hujan menyetubuhi kota dan untaian kabut tipis berenang-renang di kolam langit, Dokter Tian meluncur ke tepi pantai. Ia bicara empat mata dengan pasien istimewanya. Ia jelaskan panjang lebar jawabannya.

"...Jadi begitu, Calvinku. Tapi aku tidak yakin." tukasnya mengakhiri, ragu-ragu.

Seulas senyum merekah di wajah Calvin. "Aku yakin. Kalau dokter mata handal saja bilang ada harapan..."

"Kamu banyak berkorban untuknya, Calvinku. Aku kasihan padamu."

"Aku tidak keberatan berkorban untuknya. Cinta, menguatkan kita untuk berkorban."

Ribuan jarum jahat menusuk tajam. Seluruh tubuhnya terasa sakit. Dokter Tian tersadar Calvin tengah kesakitan. Calvin mengerang pelan, tak kuat menahan rasa sakit.

Bayangan menakutkan berkejaran di kepalanya. Pasien kanker stadium akhir, terbaring tanpa daya dengan bantuan peralatan medis. Bernafas dan makan pun harus dibantu dengan selang. Calvin takut, takut sekali hal itu terjadi pada dirinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun