Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[3 Pria, 3 Cinta, 3 Luka] Dilema Seorang "Caregiver"

18 Februari 2019   06:00 Diperbarui: 18 Februari 2019   09:19 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tepat pada saat itu, Calvin datang membantu Abi Assegaf. Dibacakannya isi proposal. Mata rekan-rekan bisnis tertuju padanya. Mereka menyimpan tanda tanya. Bukankah buah hati Abi Assegaf adalah Adica yang dinamis dan ambisius? Kini, yang muncul malah pemuda rupawan berwajah lembut dan loveable.

"Assegaf, siapa malaikat tampan ini?" tanya seorang perempuan umur 40-an dengan setelan formal.

"Namanya Calvin. Dia mengurusku sejak aku sakit. Dia juga sabar dan pandai menenangkan keresahanku." jawab Abi Assegaf.

Atensi mereka sedikit teralih. Mereka saling berbisik kagum. Yang pria terkesima dan iri, yang perempuan ingin menjadikan Calvin menantu.

Malamnya, Abi Assegaf mengajak Calvin berdiskusi. Mereka berdiskusi seputar bisnis dan peluang mendirikan perusahaan ekspor-impor tepat ketika Adica datang. Setelah menghilang berminggu-minggu, ia baru muncul lagi.

"Aku rindu Abi," ucapnya seraya memeluk Abi Assegaf.

Refleks Calvin duduk di sofa yang paling jauh dengan mereka. Ia tak ingin mengganggu. Anehnya, Abi Assegaf tak membahas tawaran bisnis baru pada Adica. Pria kelahiran 17 Agustus itu lebih banyak diam. Justru Adica yang terus bercerita. Tentang kariernya, tentang kontrak eksklusif dengan label musik ternama, dan tentang kebimbangannya.

Lama sekali Adica di sana. Ia temani Abi Assegaf sampai sang ayah tertidur. Turun dari master suite, Adica menegur Calvin.

"Bagus ya, kamu merebut cinta ayahku."

Calvin yang tengah menyetrika pakaian Abi Assegaf, sedikit tertegun. Ia kurang siap menghadapi manuver sang pemilik asli.

"Dengar sendiri, kan? Tadi Abi tidak mengajakku diskusi tentang tawaran bisnis. Abi juga tidak mengizinkan pelayan mengurus keperluan pribadinya. Hanya kamu yang boleh melakukan itu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun