Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Langit Seputih Mutiara] Tiga Pria, Tiga Cinta, Tiga Luka

21 Januari 2019   06:00 Diperbarui: 21 Januari 2019   06:04 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun jiwa dan cintamu pasti untukku

Inikah namanya cinta diam-diam

Hanya Tuhan engkau dan aku yang tahu

Biarkanlah ragamu ini jadi miliknya

Namun jiwa dan cintamu pasti untukku

Inilah namanya cinta diam-diam (3 Komposers-Cinta Diam-Diam).

Calvin bermain piano. Eye contact ia lakukan sepenuh hati pada dua pria berjas mahal di meja paling ujung. Ia terhipnotis nada-nadanya sendiri.

Samar dilihatnya bibir Dokter Tian bergerak pelan melafalkan lirik-lirik lagu. Tuan Effendi bersandar ke kursinya. Pandangannya menerawang, seolah tersungkur dalam deja vu.

Cafe ini kosong, sekosong hati mereka. Tak sia-sia Dokter Tian membayar mahal untuk mengosongkan cafe selama beberapa jam. Hari ini, cukup jadi milik mereka bertiga.

"Great," puji Tuan Effendi tulus. Merangkul Calvin hangat.

Hati Calvin mendingin. Lama, lama rasanya sejak terakhir kali sang Papa bersikap lembut. Tepatnya sejak prahara Adica dan konflik dengan Abi Assegaf.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun