Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Langit Seputih Mutiara] Seksualitas Bidadari, "Body Shaming", Selibat, dan Tubuh yang Terhukum

14 Januari 2019   06:00 Diperbarui: 14 Januari 2019   06:21 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Masya Allah, banyak sekali yang telah kulewatkan ya. Kamu menyamar jadi Gabriel, itu yang paling sensasional."

Calvin tertawa. "Hanya ingin lebih dekat dengan adikku. Oh ya, kau sendiri bagaimana? Kenapa baru pulang sekarang?"

Sekarang mereka tersenyum melecehkan sambil menunjuk-nunjuk pintu studio. Siluet Abi Assegaf terlihat jelas di balik kaca.

"Lihat itu. Abi pujaan kita sudah tidak tampan lagi. Kemana rambutnya?"

"Yups. Lebih parah lagi kalau Abi kehilangan suaranya."

Suara Revan memelan ketika ia bercerita. "Aku menolong seorang bidadari. Bidadari cantik itu terlibat kasus prostitusi online. Seorang pengusaha membayarnya 80 juta."

Tanpa menghakimi, tanpa menilai, Calvin terus mendengarkan. Senangnya bersahabat dengan Calvin. Revan meneruskan.

"Bidadari itu tertangkap di hotel saat akan memulai bisnis lendir dengan si pengusaha. Tapi, menurut versinya, dia dijebak. Aku memberinya pendampingan secara psikologis. Menguatkan mentalnya."

"Mengapa kau ingin menolong bidadari itu? Siapa dia?"

"Adica..."

Produser acara dan pengarah teknik sontak menghentikan kegiatan body shaming mereka. Sosok tinggi dan tampan itu menjulang di hadapan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun