Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Langit Seputih Mutiara] Pasangan Penyintas Kanker, Tsunami, dan Rinai Air Mata

26 Desember 2018   06:00 Diperbarui: 26 Desember 2018   07:09 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alis Deddy terangkat tinggi. Selembut mungkin ia berkata,

"Kamu belum sembuh, Assegaf."

"Syifa butuh aku. Baru saja terjadi tsuami. Dia sangat terpukul."

Wajah-wajah terkejut menyeruak. Desahan cemas tertahan di kerongkongan. Dengan nekat, Abi Assegaf melepaskan semua peralatan medis. Ia meraih kunci mobilnya.

"Terserah bila kalian tak mau membantuku. Aku bisa pulang sendiri. Aku harus keluar dari sini demi Syifa."

Peti kayu terjatuh. Deddy melompat bangkit, memapah Abi Assegaf keluar ruangan.

Arlita menutup wajah. Matanya berkaca-kaca. Adica memeluknya.

"Ya, Allah...tsunami?" tangis Arlita.

"Terima kasih, ya Allah. Engkau masih sayang pada kami..."

**    

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun