Alis Deddy terangkat tinggi. Selembut mungkin ia berkata,
"Kamu belum sembuh, Assegaf."
"Syifa butuh aku. Baru saja terjadi tsuami. Dia sangat terpukul."
Wajah-wajah terkejut menyeruak. Desahan cemas tertahan di kerongkongan. Dengan nekat, Abi Assegaf melepaskan semua peralatan medis. Ia meraih kunci mobilnya.
"Terserah bila kalian tak mau membantuku. Aku bisa pulang sendiri. Aku harus keluar dari sini demi Syifa."
Peti kayu terjatuh. Deddy melompat bangkit, memapah Abi Assegaf keluar ruangan.
Arlita menutup wajah. Matanya berkaca-kaca. Adica memeluknya.
"Ya, Allah...tsunami?" tangis Arlita.
"Terima kasih, ya Allah. Engkau masih sayang pada kami..."
** Â Â