Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Langit Seputih Mutiara] Pasangan Penyintas Kanker, Tsunami, dan Rinai Air Mata

26 Desember 2018   06:00 Diperbarui: 26 Desember 2018   07:09 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak usah ditangisi (Seventeen-Jalan Terbaik).

Rasa rindu mengudara. Balon-balon rindu pecah. Adica dan Calvin terenyuh. Arlita teringat Abi Assegaf. Suami tampannya yang kini berjuang melawan kanker paru-paru. Abi Assegaf menderita penyakit yang sama dengan mendiang Karina Lin, istri Deddy. Dokter Tian menghempas nafas berat. Terkenang almarhum putra tunggalnya yang menyerah ditekan Leukemia. Revan dan Silvi berpegangan tangan. Mereka sudah tahu kisah cinta Deddy Riantama-Karina Lin. Sasmita meneguk minumannya banyak-banyak, lalu tersedak.

"Deddy, Arlita, bagaimana rasanya punya pasangan penyintas kanker?" Sasmita menanyai Deddy dan Arlita.

Mereka berdua bertatapan. Sulit, sangat sulit menjawabnya. Butuh berhari-hari untuk mengisahkan bagaimana menjadi pasangan penyintas kanker.

"Prinsipku, aku harus kuat bila ingin menguatkan Assegaf." jawab Arlita.

Deddy menghela nafas panjang. Wajah Karina Lin menari-nari di dalam pikiran.

"Aku tak pernah sanggup membiarkan Karin kemoterapi sendirian." sahutnya muram.

Andai Deddy bisa. Andai Deddy mampu. Ingin sekali ia memutar waktu, lalu memberikan paru-parunya untuk Karin. Agar mantan penari itu dapat hidup lebih lama.

Deddy suami setia. Arlita istri tulus dan tangguh. Allah percaya pada mereka. Sehingga Ia tak ragu menitipkan pasangan penderita kanker untuk mereka rawat dan cintai.

"Deddy, terpikirkah olehmu untuk menikah lagi?" Ganti Dokter Tian yang bertanya.

"Nope. Karin tak akan terganti."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun