Syifa diam mendengarkan. Sepanjang perjalanan, Adica terus bercerita. Teriris hati gadis itu mendengarnya. Cerita Jadd Hamid menyiksa Abi Assegaf secara verbal dan fisik memang telah jadi lagu lama. Namun, serasa kian menyedihkan ketika Arlita dan Adica ikut jadi korban.
"Kakekmu itu kejam..." kecam Adica dalam bisikan marah.
"Dia hina Ummi. Dia siksa Abi berkali-kali."
"Memang begitulah Jadd Hamid. Kau harus mengerti, Adica."
Jemari tangan Adica memukul pelan dashboard. Kilat kemarahan menyala di matanya.
"Lalu kapan Jadd Hamid harus mengerti kita?!"
"Semua ada waktunya, Adica."
Sayangnya, Adica terlalu marah untuk mendengarkan. Ia menaikkan kecepatan mobil. Syifa sedikit ketakutan, tapi ia tahu Adica takkan melanggar batas.
Mobil berbelok tajam ke halaman parkir sebuah mall. Mata Syifa membulat tak percaya. Ia pikir, Adica lupa janjinya.
"Ayo turun," ajak Adica, nada suaranya melembut.
Tanpa kata, Syifa menurut. Keduanya berjalan bergandengan tangan memasuki mall.