Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Langit Seputih Mutiara] Teh Menggetarkan Cinta

19 Desember 2018   06:00 Diperbarui: 19 Desember 2018   06:11 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Pixabay.com

Hujan melebat. Syifa sedikit mundur, enggan gaun cantiknya basah terkena tetesan air langit.

Ia menunggu Adica dengan sabar. Tak sepotong pun keluhan terlontar dari bibirnya. Adica terlambat satu jam, tidak masalah.

Jangan samakan Syifa dengan kebanyakan teman-teman perempuannya. Mereka yang cepat marah dan cepat baper bila sedikit saja kekasihnya terlambat menjemput. Syifa tahu Adica sibuk di radio. Dia tak menuntut apa pun. Tak pula mengharapkan violinis dan penyiar muda itu menjemputnya tepat waktu.

Bayangan Range Rover hitam itu pelan mendekat. Kelegaan mengaliri hati Syifa. Setidaknya, Adica baik-baik saja. Mobil itu berhenti tepat di depan Syifa. Adica turun dari mobil dengan wajah pias. Dirangkulnya Syifa masuk ke mobil. Dia pakaikan safety belt.

"Maaf, aku terlambat..."

"Adica, kau pucat sekali. Aku saja yang bawa mobil."

"Big no. Laki-laki macam apa aku bila membiarkan kamu yang menyetir sementara aku masih kuat?"

Ternyata sifat over protektif Michael Wirawan dimiliki pula oleh Adica. Mobil meluncur meninggalkan pelataran gedung fakultas. Dengan penuh cinta, Syifa membelai-belai lengan Adica. Melepaskan jasnya. Menyelimutkan syal biru-keemasan ke tubuhnya. Melipat jas yang telah dibasahi tetes hujan itu.

"Tadi kakekmu datang ke kantor..." Adica mulai bercerita dengan suara lirih.

"Kakekmu juga..." koreksi Syifa halus. Disambuti gelegan pelan pemuda itu.

"Dia tidak menganggapku cucunya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun