Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Langit Seputih Mutiara] Teh Menggetarkan Cinta

19 Desember 2018   06:00 Diperbarui: 19 Desember 2018   06:11 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Pixabay.com

"Kakekmu tidak pernah sendirian. Ia punya banyak staf yang melayaninya 24 jam."

Terdengar nada getir dalam suara Abi Assegaf. Selalu saja begitu. Kegetiran yang sama tiap kali membicarakan ayah kandungnya. Publik yang menyangka Abi Assegaf lahir dari keluarga bahagia, keliru besar.

Mereka tiba di kotak siaran. Durasi daypart terakhir dimulai. Abi Assegaf mulai menjalankan komputer. Menyusun filler dan lagu-lagu. Sebuah lagu mellow bertempo pelan mengawali sore suram berhujan itu.


Telah lama sendiri

Dalam langkah sepi

Tak pernah kukira

Bahwa akhirnya

Tiada dirimu di sisiku

Meski waktu datang

Dan berlalu sampai kau tiada bertahan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun