Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Langit Seputih Mutiara] Malaikat Turun di Tepi Pantai

30 November 2018   06:00 Diperbarui: 30 November 2018   05:57 557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengisi aku di sendiriku

Seperti tinta biru

Yang takkan terhapus di hatiku (Isyana Sarasvati-Kuterimakan).

Gelembung air mata pecah di pipi Silvi. Ia terisak, permainan biolanya sedikit kacau. Kristal-kristal bening jatuh membasahi gaun baby blue-nya.

Tepat pada saat itu, Abi Assegaf melihatnya. Ya, pria itu pun akhirnya menyadari kehadiran Silvi. Ia mempercepat langkah. Menghampiri teman baik anak-anaknya.

"Silvi," Abi Assegaf memanggil lembut namanya.

Wangi Calvin Klein membelai hidung. Silvi berbalik, lalu detik berikutnya dia rasakan pelukan hangat Abi Assegaf.

"Kamu menangis. Ada masalah? Mau cerita sama Abi?" tawarnya, lembut sekali.

Silvi tergugu. "Andai saja Abi Assegaf ayahku. Saya peluk Abi Assegaf seperti memeluk ayah kandung saya sendiri."

"Anggap Abi ini ayahmu, Nak. Tidak apa-apa...tidak apa-apa."

Hangat, hangat yang amat dirindukan mengalir ke hatinya. Silvi tak pernah kenal sosok ayah yang baik. Johanis Tendean jauh dari kata baik semasa hidup. Punya jabatan tinggi di perusahaan, namun akhlak tak setinggi jabatannya. Ia tipe ayah yang kasar, pilih kasih, dan konservatif. Johanis Tendean hanya menyayangi Revan hingga hari kematiannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun