Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Langit Seputih Mutiara] Malaikat Turun di Tepi Pantai

30 November 2018   06:00 Diperbarui: 30 November 2018   05:57 557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keluar ruang rawat VIP, Abi Assegaf dipeluk hangat Arlita. Wanita itu mencium keningnya, lembut berbisik.

"Kau belahan jiwaku, Zaki Sayangku. Berbuat kebaikan pada orang miskin dan orang baik itu biasa. Berbuat baik pada orang jahat, itu luar biasa."

Abi Assegaf tersenyum, mendaratkan fast kissnya. Ia melepas pelukan Arlita dengan lembut.

"Aku tidak melakukan apa-apa, Arlita. Jangan berlebihan." ujarnya merendah.

Langit masih seputih mutiara. Rinai gerimis melebat menjadi hujan. Kedua tangan Abi Assegaf terangkat. Tatapannya terarah ke langit. Ia berdoa, berdoa kesembuhan John Riantama. Jika Deddy tahu percikan kasih yang ditebarkan sahabatnya di atas bongkahan kebencian, apa reaksinya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun