Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

"Psikolove", Akhirnya Ku Menemukanmu (3)

11 November 2017   05:57 Diperbarui: 11 November 2017   05:58 1220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berdua ku bisa percaya

Ku bahagia

Kau telah terlahir di dunia

Dan kau ada

Di antara milyaran manusia

Dan ku bisa

Dengan radarku menemukanmu (Maudy Ayunda-Perahu Kertas).

Selain menulis, menyanyi sambil memainkan piano adalah pelariannya. Tempat curhatnya, media katarsisnya. Silvi, blogger cantik bermata biru itu, curhat lewat lagu. Isi hatinya tercermin dari lagu yang ia mainkan.

Hanya sedikit yang tahu. Silvi belum lama ini patah hati. Lalu, tetiba saja, mungkin karena diatur Yang Memberi Hidup, Silvi dekat dengan Calvin. Kedekatan yang mereka sepakati sebagai brother zone. Mereka menjalaninya dengan konsisten. Dekat dengan Calvin membuatnya bahagia. Mata hatinya mampu merasakan ketulusan dan kelembutan.

Anehnya, hati Silvi membuka untuk Calvin. Dengan pria lain ia tak mau membuka sedikit pun celah di hati. Silvi sendiri tak tahu mengapa bisa begitu. Padahal dirinya dan Calvin terpaut usia yang cukup jauh. Akan tetapi, bukankah cinta tak mengenal usia?

Galau melingkupi hati Silvi. Tidak, ini tidak benar. Ia harus konsisten pada komitmen awal mereka. Ini tak boleh dibiarkan. Cintanya pada Calvin adalah cinta kasih antara saudara. Bbukan cinta sepasang kekasih. Toh ia tahu, Calvin pun hanya mencintainya sebagai saudara. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun