Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Calvin, Calisa, dan Cinta Masa Kecil Mereka

27 Oktober 2017   06:13 Diperbarui: 27 Oktober 2017   08:28 1760
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Mama tidak pernah menyusahkan Calvin. Yang terpenting, Mama harus fokus pada kesehatan Mama sendiri. Calvin yakin, Mama pasti sembuh."

"Oh Sayang, Mama tidak yakin akan sembuh. Penyakit Mama sudah terlalu parah."

Nada putus asa tertangkap dalam suara Nyonya Lola. Calvin memeluknya, terus memeluknya.

"Sehat atau sakit, Mama tetaplah cinta pertama Calvin. Mama menempati ruang istimewa di hati ini. Calvin mencintai Mama, bagaimana pun kondisinya."

Perkataan Calvin teramat tulus. Nyonya Lola terharu dan bahagia. Calvin mengusap air mata Nyonya Lola dengan ibu jarinya.

"Mama juga mencintaimu, Sayang. Sangat mencintaimu..."

Berjam-jam lamanya Calvin menunggui Nyonya Lola. Menjelang waktu tidur, Calvin masih di sana. Seluruh waktunya tercurah hanya untuk cinta pertamanya.

Calvin tetap di sana sampai Nyonya Lola tertidur. Dikecupnya kening Mamanya. Betapa ia menyayangi Nyonya Lola.

"Good night, Ma. Love you."

Setelah mencium kening sang Mama, Calvin menyelimuti Nyonya Lola. Ia lakukan semua itu dengan penuh cinta. Kesabaran luar biasa membuat Calvin tetap kuat merawat Nyonya Lola. Dirinya, Calvin Wan, mencintai Nyonya Lola tanpa syarat. Lumpuh total tak menjadikan Nyonya Lola kehilangan kasih sayang buah hatinya. Karena Calvin, Nyonya Lola bertekad terus bertahan hidup melawan penyakitnya. Cinta menjadi alasan terbesar untuk bertahan hidup.

**        

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun