"Mama tidak pernah menyusahkan Calvin. Yang terpenting, Mama harus fokus pada kesehatan Mama sendiri. Calvin yakin, Mama pasti sembuh."
"Oh Sayang, Mama tidak yakin akan sembuh. Penyakit Mama sudah terlalu parah."
Nada putus asa tertangkap dalam suara Nyonya Lola. Calvin memeluknya, terus memeluknya.
"Sehat atau sakit, Mama tetaplah cinta pertama Calvin. Mama menempati ruang istimewa di hati ini. Calvin mencintai Mama, bagaimana pun kondisinya."
Perkataan Calvin teramat tulus. Nyonya Lola terharu dan bahagia. Calvin mengusap air mata Nyonya Lola dengan ibu jarinya.
"Mama juga mencintaimu, Sayang. Sangat mencintaimu..."
Berjam-jam lamanya Calvin menunggui Nyonya Lola. Menjelang waktu tidur, Calvin masih di sana. Seluruh waktunya tercurah hanya untuk cinta pertamanya.
Calvin tetap di sana sampai Nyonya Lola tertidur. Dikecupnya kening Mamanya. Betapa ia menyayangi Nyonya Lola.
"Good night, Ma. Love you."
Setelah mencium kening sang Mama, Calvin menyelimuti Nyonya Lola. Ia lakukan semua itu dengan penuh cinta. Kesabaran luar biasa membuat Calvin tetap kuat merawat Nyonya Lola. Dirinya, Calvin Wan, mencintai Nyonya Lola tanpa syarat. Lumpuh total tak menjadikan Nyonya Lola kehilangan kasih sayang buah hatinya. Karena Calvin, Nyonya Lola bertekad terus bertahan hidup melawan penyakitnya. Cinta menjadi alasan terbesar untuk bertahan hidup.
** Â Â Â Â